Kasus Demam Berdarah Masih Tinggi

Ilustrasi Demam Berdarah

MATARAM– Kasus Demam Berdarah Dangue (DBD) di Mataram masih cukup tinggi. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Mataram, kasus DBD pada bulan Februari 2017 lalu mencapai 67 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram H. Usman Hadi menyebut tingginya kasus karena kondisi cuaca yang belum menentu.” Tapi dibandingkan bulan Januari jumlahnya turun,” kata Usman kemarin.

Pada bulan Januari jumlah kasus 132 tersebar di beberapa kecamatan. Sekitar 80 kasus sejak Januari 2017 lalu itu ditemukan di beberapa kelurahan. Kembalinya DBD disebabkan karena musim hujan yang intensitasnya tidak bisa ditebak sehingga dengan mudah menumbuhkankembangkan jentik nyamuk Aedes Aegypti.

Diantara wilayah yang sudah terdampak yakni Lingkungan Pagutan Kelurahan Pagutan, Lingkungan Kamasan Kelurahan Monjok, Kelurahan Pagesangan Barat dan Cakranegara Selatan.

Baca Juga :  Marak Penelepon Gelap Peras Keluarga Pelaku

[postingan number=3 tag=”dbd”]

Dengan kondisi cuaca yang belum menentu seperti ini Usman memperkirakan potensi terjadinya kasus DBD akan terus ada.” Tapi mudahan tidak terus bertambah, tetapi semakin turun,” tegasnya.

Sekitar 78 kasus dalam satu bulan dianggap cukup tinggi. Temuan kasus DBD dalam satu bulan dibandingkan dengan tahun 2016 lalu hampir sama berada di antara 70 sampai 80 kasus dalam satu bulan. Dengan persentase ini dalam satu hari ada dua atau tiga kasus DBD yang menyerang warga.” Angka kasus ini masih sama seperti tahun lalu,” tegasnya.

Untuk penangananya Dikes aktif memberikan imbauan kepada masyarakat untuk melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Yang paling utama Dikes melakukan fogging (pengasapan) di semua lingkungan.” Kalau ada hujan atau angin fogging tidak bisa dilakukan,” tegasnya.

Baca Juga :  Kasus SDN 7 Terara Ditingkatkan ke Penyidikan

Pada tahun 2016 lalu angka kasus mencapai 900 lebih kasus. Pada tahun ini Usman berharap angka kasus turun.

Terpisah, RSUD Kota Mataram banyak merawat pasien DBD. Bahkan beberapa waktu lalu Wakil Wali Kota Mataram H. Mohan Roliskana harus mendapat perawatan karena terserang DBD.

Kabid Pelayanan dan Medis  RSUD Kota Mataram dr. Emirald Isfihan mengakui ada pasien yang dirawat tetapi untuk jumlah pastinya berapa belum dilakukan pendataan.” Pasien DBD ada tapi jumlahnya belum dilaporkan,” kata Emir.

Ia mengatakan jumlahnya tidak terlalu banyak di RS. Karena untuk pasien DBD bisa juga dirawat di Puskesmas.(ami)

Komentar Anda