Jelang Kedatangan Jokowi, Warga Tuntut Penanganan Abrasi

Sehari sebelum kedatangan Presiden Joko Widodo meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jeranjang Desa Taman Ayu Kecamatan Gerung, sejumlah warga setempat menggelar hearing ke kantor bupati Lombok Barat memprotes tidak adanya penanganan abrasi pantai mereka akibat jeti pengangkutan batubara yang menjadi bahan utama PLTU sekitar pukul 11.00 Wita.

Warga yang dipimpin oleh Kades Taman Ayu, Junaidi, ditemui oleh Bupati H. Fauzan Khalid dan beberapa kepala SKPD terkait seperti kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Subandi, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Budi Darma Jaya, Kepala BPBD HM. Najib, Camat Gerung dan lain-lain.

Tajudin, salah satu warga menyampaikan bahwa protes ini adalah yang kesekian kalinya. Sudah sering warga mempertanyakan penanganan abrasi ini, namun sampai sekarang belum ada tindakan. Sekian kali warga senang lantaran ada pejabat yang turun mengecek lokasi abrasi, namun terpaksa kecewa lantaran sang pejabat tidak balik-balik melakukan tindakan. “ Ini sudah seringkali. Sekarang kami mau ada tindakan konkrit,” ungkapnya saat diberikan kesempatan bicara.

Baca Juga :  Sering ke NTB, Jokowi Diapresiasi

Sebagaimana diketahui, warga yang tinggal di pesisir Pantai Endok Desa Taman Ayu resah dengan ancaman abrasi. Semenjak ada jeti PLTU, bibir pantai semakin mendekati pemukiman. Sekarang air laut sudah merapat hingga 50 meter. Jika tidak ada penanganan, abrasi akan sampai ke rumah penduduk.

Kades Taman Ayu, Junaidi berharap ada solusi konkrit dari pertemuan ini. “ Kita sudah capek dijanjikan terus menerus,” ungkapnya.

Baca Juga :  Tarawih di Mataram, Presiden Puji Prestasi NTB

Berdasarkan kajian Dinas Pertambangan dan Energi, abrasi ini memang disebabkan oleh jeti PLTU. Masalahnya jeti ini tidak pernah dipakai sejak beberapa tahun terakhir. Batubara PLTU diangkut melalui pelabuhan Lembar dan dibawa menggunakan truk ke PLTU. “ Harus pakai tiang pancang, jetinya harus dirusak,” ungkap Kadistamben, Budi Darma Jaya memberikan tanggapan di depan bupati.

Selanjutnya Bupati H. Fauzan Khalid menjanjikan dalam waktu dekat ada upaya Pemkab terkait masalah ini. Paling lambat hari ini Pemkab akan bersurat ke PLN dan pihak-pihak terkait menuntut penanganan ancaman abrasi. “ Paling telat besok pagi (hari ini_red),” ungkap Fauzan sekaligus menutup pertemuan.Pertemuan berakhir sekitar pukul 12.00 Wita.(flo)

Komentar Anda