Jaringan Teroris Surabaya Bersemayam di NTB

Polda Perketat Penjagaan dan Pengamanan

Gubernur NTB, TGB KH M Zainul Majdi mengutuk keras aksi pemboman yang dilakukan teroris pada tiga gereja di Surabaya. Tindakan tersebut merupakan sebuah kejahatan yang tidak bisa dibenarkan oleh agama manapun, apalagi Islam.

Ditegaskan, dalam Agama Islam, jangankan dalam keadaan damai, dalam keadaan perang pun, tidak dibenarkan melakukan penyerangan kepada lawan yang sedang melaksanakan ibadah. “Peristiwa pemboman itu merupakan lonceng peringatan bagi kita untuk segera dihentikan dan cegah sedini mungkin. Ini menyakiti kita semua,” katanya.

Baca Juga :  Terduga Teroris yang Ditangkap Densus 88 di NTB Menjadi 5 Orang

Ketua Association Of The Indonesia Tours and Travel Agencies (ASITA), Dewantoro Umbu Djoka mengaku, teror yang menyerang Kota Surabaya belum berdampak untuk pariwisata NTB. “Sementara ini kunjungan ke NTB belum berpengaruh. Harapan kami pemerintah segera mengeluarkan statement yang menjamin kunjungan wisatawan ke Indonesia,” sarannya.

Baca Juga :  Intelijen Deteksi Adanya Pengikut JAD-JAT di NTB

Sementara itu, Ketua Asosiasi Hotel Mataram (AHM), Ernanda Agung Dewobroto menyampaikan, peningkatan pengamanan telah dilakukan paska serangan teror di Surabaya. Meskipun hingga saat belum berpengaruh terhadap okupansi hotel.

Komentar Anda
1
2
3
4
5