Investasi Proyek Kereta Gantung Naik Jadi Rp 6,5 Triliun

ILUSTRASI KERETA GANTUNG (IST/RADAR LOMBOK)

MATARAM — Proyek pembangunan Kereta Gantung Rinjani di Desa Karang Sidemen, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah, mulai menunjukkan progres yang cukup bagus.

Plt Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) NTB, Wahyu Hidayat mengatakan nilai investasi proyek pembangunan Kereta Gantung Rinjani naik menjadi Rp 6,5 triliun, dari rencana sebelumnya yang hanya sebesar Rp 2,2 triliun.

“Progres Investasi Kereta Gantung Rinjani kini memasuki langkah berikutnya,” kata Wahyu, usai menemui perwakilan Tim Survei internal PT. Indonesia Lombok Resort (PT. ILR) di Kantor DPMPTSP, Senin (31/7).

Berdasarkan informasi yang diterima Pemprov NTB, Tim Survei Internal PT. Indonesia Lombok Resort (PT. ILR) bersama Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTB, sudah melakukan survei terkait proyek pembangunan Kereta Gantung Rinjani pada Jumat, (28/7) lalu.

Setelah tim selesai melakukan survei, akan dilanjutkan dengan penyusunan kebutuhan anggaran dan dokumen Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL). “Diperkirakan proses penyusunan AMDAL dan penyusunan estimasi anggaran akan berlangsung selama 6 bulan, apabila tidak ada kendala,” jelasnya.

Baca Juga :  Pemda Desak PT AMNT Cairkan Dana Bagi Hasil

Tahapan pembangunan proyek Kereta Gantung Rinjani akan dimulai setelah AMDAL dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) disetujui. Saat ini pihak investor sudah menuntaskan feasibility study (FS) atau studi kelayakan detail engineering design (DED) atau detail gambar kerja.

“Diperkirakan proses pembuatan AMDAL akan memakan waktu selama 1,5 sampai dengan 2 tahun. Hal ini tergantung kondisi di lapangan,” ujarnya seraya menambahkan, kegiatan konstruksi proyek pembangunan direncanakan akan dimulai pada tahun 2024 mendatang.

Dengan nilai investasi proyek Kereta Gantung Rinjani yang mencapai Rp 6,5 triliun, diharapkan mega proyek ini mampu memberi dampak yang lebih besar bagi Provinsi NTB, khususnya masyarakat di sekitar lokasi.

Seperti diketahui, pembangunan proyek Kereta Gantung Rinjani mulai dikerjakan pada 18 Desember 2022. Bahkan peletakan batu pertama atau groundbreaking langsung dilakukan oleh Gubernur NTB, Dr H. Zulkieflimansyah. Dimana Kereta Gantung Rinjani ini diklaim bakal menjadikan Lombok sebagai pusat pariwisata dunia.

Baca Juga :  Presiden Jokowi akan Nonton Langsung MotoGP

Lokasi pembangunan Kereta Gantung Rinjani ini juga tidak berada di zona inti Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). Tetapi masih berada di kawasan hutan lindung. Mulai dari Karang Sidemen, Kecamatan Batukliang Utara, menuju kawasan hutan lindung di bagian atasnya.

Sementara Manager Production PT. Indonesia Lombok Resort selaku investor, Rinjani Ahui mengungkapkan jika perusahaannya terus melakukan tahap-tahap pembangunan kereta gantung. Pihaknya belum bisa secara langsung melakukan pemasangan tiang kereta gantung, karena harus dilakukan pengeboran.

Alat untuk mengebor masih manual, karena diangkut menggunakan tenaga manusia. Sementara kondisi di lapangan, pengangkutan alat itu tidak memungkinkan untuk diangkut, sehingga harus menggunakan alat bor yang bertenaga mesin. Untuk itu, pihaknya sedang mencari cara agar alat bor sesuai dengan kondisi lapangan. “Alat tersebut (Bor,red) akan didatangkan dari China,” ujarnya. (rat)

Komentar Anda