MATARAM – Dinamika dan kejutan politik di internal Partai Golkar menjelang pilkada NTB diprediksi masih bakal berlangsung.
Meski Partai Golkar sudah menjagokan Suhaili FT sebagai calon gubernur, namun demikian DPP Partai Golkar mengakomodir Ahyar Abduh dalam memantau dan mengevaluasi perkembangan tingkat elaktabilitas dan popularitasnya sebagai bakal calon gubernur yang bertarung di pilkada NTB 2018. Ketua Koordinator Bidang (Korbid) Pemenangan Pemilu Indonesia II DPP Partai Golkar Ahmad Hidayat Mus menyampaikan, Partai Golkar tetap memantau serius perkembangan politik di NTB. Terutama tingkat elaktabilitas dan popularitas kandidat yang bakal berlaga di pilkada NTB. “Hasil survei yang kami lakukan untuk melihat elektabilitas dan tren Ketua DPD Partai Golkar NTB Pak Suhaili dan Ketua MKGR NTB Pak Ahyar, yang keduanya merupakan kader Partai Golkar,” ujar Ahmad Hidayat, Minggu kemarin (12/11).
Ia mengatakan, DPP Partai Golkar baru saja melakukan survei berkala untuk evaluasi pasangan calon dari Partai Golkar dan pasangan calon lainnya. Direncanakan pihaknya pun segera memanggil kedua calon kepala daerah dari Partai Golkar ini untuk menyampaikan hasil survei terbaru. Hasil survei juga akan dibahas dalam rapat tim pilkada pusat khusus Korbid PP Indonesia II dan PP Bali-Nusra, sebelum DPP Partai Golkar memutuskan calon kepala daerah yang diusung.
Kemudian nanti, bebernya, SK DPP Partai Golkar bisa diterbitkan setelah proses berjenjang dari bawah, mulai dari keputusan rapat tim Pemenangan Pemilu Bali Nusra, tim Pemenangan Pemilu Indonesia II, hingga tim pilkada pusat. Hingga saat ini, ketiga tingkatan pembahasan dan pengambilan keputusan terkait pilkada NTB sedang berproses dan berjalan. “ Kami pastikan DPP Partai Golkar belum mengeluarkan SK tersebut,” ujarnya. Ia menyampaikan pihaknya akan segera menyampaikan kepada jajaran DPD Partai Golkar NTB dan DPD Partai Golkar kabupaten/kota se-NTB, setelah semua proses selesai dan SK DPP Partai Golkar sudah diterbitkan.
Senada dengan itu Korwil Bali Nusra DPP Partai Golkar AA Bagus Adi Mahendra Putra menyatakan, Partai Golkar mempunya dua kader yang masih disurvei oleh DPP terkait tingkat elaktabilitas, popularitas dan potensi kemenangan di pilkada NTB 2018. “Ya memang benar keduanya kader terbaik Golkar di NTB. Kita semestinya memberikan ruang gerak yang sama untuk kedua kader tersebut untuk meraih simpati masyarakat NTB, ” ungkapnya.
Ia juga menegaskan kader-kader Golkar harus dapat memperkuat dukungan di tingkat akar rumput. Dengan begitu, Partai Golkar di NTB saling bahu membahu bersama kedua kader terbaik itu memperkuat basis masing – masing. “Kita masih punya waktu untuk memilih salah satu kader terbaik tersebut,” ungkapnya.
Ditambahkan, survei akan terus dilakukan secara berkala untuk memetakan kekuatan. ” Hal ini dilakukan sebagai evaluasi dan sebagai dasar penguatan dimasing – masing daerah,” pungkasnya.(yan)
