Lebih jauh disampaikan, ruangan yang roboh merupakan ruangan keterampilan. Ruangan itu juga sudah dua bulan tidak berani digunakan oleh siswa.
Ironisnya, dari 15 ruangan yang ada di sekolah itu, ternyata yang mengalami kerusakan tidak hanya ruang keterampilan. Setidaknya ada 7 ruangan yang juga hampir roboh. Praktis, oleh para siswa merasa was- was untuk peroses belajar mengajar anak-anak mereka.
“Hanya di SMP ini tidak ada ruangan kepala sekolah. Apalagi laboraturium. Bahkan kalau terjadi hujan semua ruang kelas mengalami kebocoran,” jelasnya.
Untuk itu, pihaknya berharap kepada instansi terkait agar memperhatikan sekolah itu. Karena saat ini setidaknya ada 317 siswa yang belajar dengan tersebar di empat rombongan belajar. Dimana untuk kelas satu dan dua dibagi menjadi dua kelas. Sementara untuk kelas tiga menjadi satu kelas.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Lombok Tengah H Sumum ketika dikonfirmasi terkait masalah tersebut menyampaikan, pihaknya sudah mengkonfirmasi kepada Kementerian Pendidikan terkait kondisi itu. Kedepan pihaknya menjanjikan akan menjadikan hal itu sebagai prioritas.
“Kita sudah sampaikan ke kementerian. Semoga dalam waktu dekat bisa diperbaiki,” jelasnya saat dikonfirmasi.
Diakuinya kondisi SMP 3 Jonggat sudah lama terjadi kerusakan. Hanya saja oleh Kementerian selama ini memprioritaskan perbaikan Ruang Kegiatan Belajar (RKB). (cr-met)
