Pemprov Bali dan NTB tampaknya harus legawa dengan keputusan ini. Ketua KONI NTB Andi Hadianto memaklumi keputusan Musornaslub itu. “Itulah persaingan. Tapi saya tekankan kita selalu menjunjung nilai sportivitas dalam olahraga,”ucap Andy usai dibacakan hasil perhitungan suara.
Dijelaskan lebih lanjut, pihaknya mengapresiasi perjuangan tim Bali-NTB Bidding. Namun, ada satu hal yang menjadi pelajaran penting saat ini. Yakni bersaing dengan daerah-daerah besar di Indonesia. Apa yang dilakukan saat ini untuk menjunjung nilai-nilai sportivitas dan sesuai kaedah-kaedah yang berlaku. Pihaknya kini mengaku fokus untuk menatap PON 2020 di Papua nanti.
Ia mengakui, dengan tidak terpilihnya menjadi tuan rumah saat ini hal yang wajar. Menginggat ini pertama kalinya NTB berani mencalonkan diri di event yang bergengsi. ‘’Hikmahnya yang diterima bahwa NTB tidak dianggap kecil daerah lain,’’ tandasnya.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi NTB Hj Husnanydiati Nurdin menambahkan, Bali dan NTB sudah berusaha maksimal untuk bisa menjadi tuan rumah PON XXI. Namun, keadaan d ilapangan berbeda sehingga gagal menjadi tuan rumah. ’’Kita apresiasi karena sudah berusaha maksimal, namun hanya Allah Swt yang menentukannya,’’ ujarnya.
Ia juga mengapresiasi dukungan dari semua pihak selama ini. mereka sudah memberikan dukungan penuh agar Bali-NTB bisa menjadi tuan rumah. ‘’Kita sudah berusaha. Karena kita ingin menjadi tuan rumah yang menjunjung nilai sportivitas dan alhamdullah Bali-NTB telah membuktikannya,’’ tambahnya.
