Fiesta White Tea Peduli Bencana Longsor Purworejo

YOGYAKARTA—Sebanyak 47 orang tewas saat bencana tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Sabtu malam (18/6). Lokasi longsor berada di empat kecamatan dan 9 desa/pedusunan. Di Kecamatan Loano terjadi di Desa Karangrejo. Selanjutnya di Kecamatan Purworejo, Kali Gesing dan Bagelen.

Santo Kadarusman, Public Relations dan Marketing Event Manager PT Singa Mas Indonesia, anak perusahaan Charoen Pokphand dengan produknya Fiesta White Tea, mewakili manajeman turut menyatakan keprihatianannya. “Kami turut berduka cita yang dalam atas korban yang meninggal saat bencana tanah longsor, semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” ujarnya.

Baca Juga :  NU dan Warga Tionghoa Bantu Korban Gempa

Akibat benca aitu, aktivitas masyarakat pun terganggu, bahkan kekurangan air bersih untuk minum. Untuk itu, Fiesta White Tea pun kembali menggelar aksi peduli bencana dengan membantu masyarakat, membagikan Fiesta White Tea.

Yohan Arsianto, Brand Manager Fiesta White Tea mengatakan, kurangnya air bersih untuk minum, maka pihaknya tergerak untuk melakukan sesuatu (membantu) kepada masyarakat yang langsung terkena dampak.

“Untuk itu kami memberikan 700 Karton atau lebih, dari seratus lima puluh ribu botol Fiesta White Tea untuk masyarakat dan sukarelawan,” jelasnya.

Bantuan 700 Karton Fiesta White Tea ini akan diberangkatkan menjadi dua bagian, yaitu di  hari Jum’at tanggal 24 Juni 2016 dan hari Sabtu tanggal 25 juni 2016. Selain membagikan di lokasi bencana longsor, petugas Fiesta White Tea dan sukarelawan juga menyediakan Fiesta White Tea di posko-posko tenda sementara, sehingga sukarelawan maupun masyarakat umum bisa mendapatkannya.

Baca Juga :  Kopasus Diterjunkan Evakuasi Pendaki Gunung Rinjani

“Beberapa titik pembagian Fiesta White Tea di Purworejo antara lain di Kecamatan Loano, Desa Karangrejo, Kecamatan Purworejo, Kecamatan Kali Gesing dan Kecamatan Bagelen, termasuk di dusun Caok, Desa Donorati, Desa Sidomulyao, Desa Mranti, Desa Pacekelan, Desa Jelok, dan di Desa Tangkisan,” tutup Santo. (yo)

Komentar Anda