Festival Pesona Senggigi Art Reborn Jadi Panggung Seniman Saat Pandemi

Penyerahan hadiah untuk para juara pada Festival Pesona Senggigi-Art Reborn di Hotel Aruna. (IST/RADAR LOMBO)

GIRI MENANG–Festival Tari Kreasi dan Lagu Daerah NTB yang terbungkus dalam Event Festival Pesona Senggigi 2021-Art Reborn memberikan sentuhan berbeda bagi pariwisat Senggigi Lombok Barat (Lobar).

Kental dengan nuansa budaya daerah NTB, lantunan lagu-lagu daerah seperti lagu “Inak Tegining Amak Teganang” dan lagu “Ate Bekangan”, hingga eloknya tari Kembang Sembah dan Tari Nguri dan sejumlah tari kreasi daerah NTB lainnya, mampu menyita perhatian ratusan penonton yang hadir di Grand Ball Room Aruna Senggigi Resort & Convention, Sabtu (23/10/2021).

Event yang terselenggara atas kolaborasi Dinas Pariwisata (Dispar) Lobar dan Aruna Senggigi ini tidak hanya memberikan wadah kreasi bagi para pelaku seni tari dan seni menyayi yang ada di NTB, namun menjadikan sajian atraksi berbeda bagi kepariwisatan di Senggigi dan juga memberikan dampak positif bagi peningkatan okupansi hotel. “Dari info pihak Aruna saat TM kemarin, sejak tanggal 22 itu kamar sudah full booked, itu termasuk dari para peserta festival beserta keluarga hingga guru-guru mereka,” ungkap Kepala Bidang Pemasaran Dispar Lobar Lalu Rifhandani.

Hal itu menurutnya patut disyukuri, karena peningkatkan okupansi hotel adalah salah satu tujuan utama dari Event Festival Pesona Senggigi 2021. “Alhamdulillah hal itu bisa kita capai,” lanjutnya.

Selain itu, event ini juga menurutnya menjadi salah satu contoh konkret keterlibatan berbagai pihak dalam rangka memulihkan kepariwisataan di Lobar. “Inilah salah satu bentuk kolaborasi pentahelix kepariwisatan, melibatkan para pelaku seni, menghidupkan industri dan ujungnya memulihkan kepariwisatan kita di Lombok Barat, di Senggigi khususnya,” lanjutnya.

Sementara itu General Manager Aruna Senggigi Resort & Convention, Weni Kristanti menyebutkan event ini memberikan panggung bagi para seniman di NTB yang saat ini masih sangat jarang. “Dengan adanya Art Reborn ini, bisa memberikan seniman-seniman yang ada di Nusa Tenggara Barat bisa maju untuk berkreasi di tengah keterbatasan wadah akibat pembatasan kegiatan saat masa pandemi,” ucap Weni saat membuka acara.

Baca Juga :  Lirik Sasak Dibawakan Sulis pada Kolaborasi TOP 21 LIDA

Dan karena di NTB ini adalah kawasan wisata, maka pagelaran seni seperti ini menjadi erat kaitannya dengan para pelaku wisata. “Semoga acara ini menjadi ajang untuk menemukan bakat-bakat baru sehingga bisa terus berkontribusi bagi perkembangan seni di NTB,” lanjutnya.

Tak lupa iapun mengucapkan terima kasih kepada Dispar Lobar atas dipercayakannya Aruna Senggigi sebagai salah satu venue rangkaian kegiatan Festival Pesona Senggigi. Ia kemudian berharap kolaborasi antara pelaku seni dan industri pariwisata bisa tetap saling mendukung dan berjalan beriringan. “Dan semoga event ini bisa terus kita selenggarakan secara reguler, sehingga bisa terus memberikan wadah bagi para seniman dalam menunjukkan bakat dan kreativitas mereka,” jelasnya.

Dari total 14 grup tari, 17 penyanyi dewasa dan 14 penyanyi anak-anak, masing-masing juara dari kategori tersebut akan tampil pada acara puncak bersamaan dengan acara Gala Dinner 24 Oktober 2021.

Adapun juara pada festival yang mulai pada 23-24 Oktober di Grand Ballroom Aruna Senggigi Resort & Convention tersebut antara lain: Juara I Tari Kreasi diraih oleh penari Spirit Terune Sasak yang dimainkan oleh I Nyoman Sudiarna dan I Putu Ariana, Juara I Lagu Daerah Katagori B (Dewasa) diberikan kepada Nada dengan membawakan lagu Tegining Teganang, sedangkan Katagori A (Anak-Anak) diraih oleh Josofin Alexa dengan lagu Ate Bakangan.

Pengumuman juara di rangkai dengan gala dinner dan dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Barat Baehaqi, Kapolres Lobar Bagus S. Wibowo dan para pelaku pariwisata.

Peraih Juara I Tari Kreasi I Nyoman Sudiarna dan I Putu Aria mengaku tidak menyangka dirinya mendapatkan juara, mereka mempersiapkan diri selama tiga minggu sebelum tampil. “Perisapan kami sebelum lomba ini sebenarnya tidak lama, hanya tiga minggu saja, kami ikut juga untuk cari pengalaman. Kami sangat senang dan tidak menyangka kalo penampilan kami dinilai terbaik oleh dewan juri,” ucap Nyoman.

Baca Juga :  Festival Air "The Southland Dance" Siap Digelar di Lombok Barat

Ia juga mengatakan bahwa Tari Kreasi Spirit Terune Sasak yang ditampilkannya adalah hasil karya mereka sendiri dan hal ini yang membuat mereka bangga atas perestasi yang diraihnya. “Tarian yang kami tampilkan itu kerasi sendiri, kebetulan saya ikut sekolah tari dan kita ketemu iya lalu kita garap,” cetusnya.

Sementara peraih Juara III Tari Kreasi dari SMP 1 Gerung I Komang. Ia merasa senang, karena persiapan selama 20 hari sebelum lomba dinilainya tidak sia-sia. “Saya merasa senang mendapat juara dan segala usaha selama 20 hari itu tidak sia-sia. Tari yang kami bawakan adalah tari Tiranti Sasak,” imbuh Komang.

Peraih Juara I Lagu Daerah NTB Kategori A (Anak-anak) asal Jatisele Gunungsari Josofin Alexa yang masih duduk di Kelas 3 SMP 2 Mataram ini pun merasa senang atas juara yang diraihnya. “Saya senang sekali, persiapannya tentu tetap latihan, olah vocal, stretching, persiapkan fisik juga. Saya hoby nyanyi sejak kecil, tapi mulai serius saat saya kelas 5 SD,” ungkap Alexa.

Event Festival Pesona Senggigi 2021 ini mendapat tanggapan positif dari Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Nusa Tenggara Barat, Ari Garmono.

Menurut Ari, event ini adalah bentuk kepedulian Dispar mengembalikan geliat perekonomian di sektor pariwisata, melibatkan para pelaku industri merupakan terobosan di tengah pandemi yang berdampak langsung pada industri, khususnya di Kawasan Sengggigi. Menyelenggarakan event dengan pola kerja sama seperti ini, dinilai Ari akan meminimalisir keterbatasan anggaran karena dampak covid-19.

Konsep event dengan menggandeng para pelaku industi perlu dijadikan acuan oleh daerah-daerah lain, karena konsep ini bisa memberikan dampak positif juga bagi industri pariwisata di daerah lain. “Konsep event ini saya pikir perlu dijadikan bahan studi daerah-daerah di NTB, sehingga staycation atau tingkat okupansi hotel dan tingkat pembelanjaan juga meningkat,” ucap Ari.

“Saya sangat mengapresiasi sekali yang dilakukan Dispar Lobar,” ucap Ari menambahkan. (RL)

Komentar Anda