Eskul Widyavinaka SMAN 4 Mataram Gelar Dharma Santi

Panitia berpose bersama Kepala SMAN 4 Mataram dan Rektor IAHN Gde Pudja Mataram Dr I Wayan Wirata. (ABDI ZAELANI/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Kegiatan Ekstrakurikuler (Eskul) Widyavinaka SMAN 4 Mataram menggelar Dharma Santi, mengangkat tema “Melalui ajaran tat twam asi kita tingkatkan sradha bhakti dan ikatan persaudaraan’ di Aula IAHN Gde Puja, Sabtu (6/5). Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Hari Raya Nyepi.

Dalam kegiatan itu, dihadiri Kepala SMAN 4 Mataram Jauhari Khalid, Rektor Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Gde Pudja Mataram Dr I Wayan Wirata, Kasi Binmas Hindu Kanwil Kemenag NTB, serta semua siswa beragama hindu se-Kota Mataram.

Ketua Pelaksana Dharma Santi SMAN 4 Mataram, Ni Komang Diana Arta Sari mengucapakan terima kasih kepada tamu undangan yang hadir.

”Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kegiatan ini, terutama kepala sekolah yang mendukung dan orang tua wali siswa,” ungkap Ni Komang Diana Arta Sari.

Baca Juga :  Anggaran Nihil, Seleksi Guru Bahasa Inggris Diundur

Sementara itu, Kepala SMAN 4 Mataram Jauhari Khalid mengaku bangga atas terlaksana kegiatan Dharma Santi yang dilakukan eskul Widyavinaka SMAN 4 Mataram yang aktif dan kreatif.

“Banyak yang dilakukan di sekolah . Apalagi kegiatan ini dilakukan di luar sekolah yang begitu meriah tentu saya bangga dan memberikan apresiasi sebab anak-anakku bisa menyelenggarakan kegiatan yang levelnya lebih besar,” ucapnya.

Rektor IAHN Gde Pudja Mataram Dr I Wayan Wirata memberikan apresiasi terhadap kegiatan in untuk saling memahami, diantara sesama serta memiliki perhatian. Dengan saling memperhatikan akan memunculkan rasa persaudaraan tentu akan memunculkan rasa cinta kasih dengan cinta kasih akan memunculkan kedamian. Dengan kedamian akan akan tercipta toleransi kerukunan.

Baca Juga :  Sekolah Jangan Improvisasi Modus Pungli di PPDB

“Kedamian itu bukan milik agama tertentu, kelompok tertentu, ras tertentu. Tapi kedamian itu merupakan ajaran humanisme yang harus kita impelementasikan dalam kehidupan sehari-hari,” terangnya.

Dengan begitu, kedamian itu harus mulai dari diri masing-masing dan keluarga. Mustahil kedamian itu tercapai jika tidak dimulai dari keluarga. Makanya, mari saling menghormati dan menghargai sebab sama artinya dengan menghormati dan menghargai diri sendiri.

“Pada intinya, kalau kita membahagian orang lain sama artinya kita membahagian diri sendiri,” tandasnya. (adi)

Komentar Anda