SEJAK Pulau Lombok mendapatkan anugerah penghargaan sebagai destinasi wisata halal terbaik dunia, dan destinasi bulan madu halal terbaik dunia, silih berganti berbagai kegiatan bernuansa Islami dilaksanakan di Provinsi NTB. Kali ini, selama dua hari (6-7 Mei), Komunitas Wajah Syar’i Indonesia (WSI) menggelar Festival Wajah Syar’i Indonesia di Kota Mataram.
Kegiatan ini digelar, selain untuk mendukung sektor kepariwisataan di Provinsi NTB yang kini mengedepankan halal tourism (wisata halal). Sekaligus juga untuk mendapatkan duta-duta wisata yang siap mempromosikan berbagai potensi wisata halal yang ada di Pulau Lombok maupun Sumbawa.
Menurut Ketua Panitia Festival WSI 2016, Lutfah Nur Rahayu, kegiatan diikuti 130 peserta, yang kemudian oleh Dewan Juri yang terdiri dari enam orang, termasuk diantaranya artis papan atas yang kini dikenal dengan penampilannya yang selalu berhijab, Risty Tagor, dipilih 25 peserta untuk masuk dalam babak grand final yang berlangsung di Ball Room Hotel Golden Tulip Mataram. “Dari 25 peserta yang masuk babak grand final ini nantinya, akan kembali dinilai oleh dewan juri, untuk kemudian dipilih 10 peserta yang masuk sebagai finalis,” ujarnya Sabtu malam (7/5).
Proses penjuriannya sendiri sambung Lutfah, selain dinilai dari penampilan dan tata busana yang tentu saja harus syar’i, juga wawasan pengetahuannya terhadap berbagai hal, khususnya pengetahuan tentang Islam, dan kepariwisataan halal yang ada di NTB.
“Harapannya, kegiatan yang awalnya terinspirasi dari keberadaan komunitas-komunitas hijabers yang ada di NTB, dan juga kemampuan mengaji Al Qur’an melalui komunitas one day one juz ini bisa memasyarakat di NTB, bahkan Indonesia sekalipun. Mengingat kegiatan Festival WSI ini adalah yang pertama kali di gelar di Indonesia, dan itu di NTB, tentunya kami berharap ini bisa menjadi agenda tahunan,” harap Lutfah.
Karena kegiatan yang pertama digelar sambung puteri Sekda NTB ini, tentu saja dalam pelaksanaan masih banyak kekurangan. “Untuk itu, pada pelaksanaan tahun-tahun mendatang, kami juga mohon dukungan dan arahan dari berbagai pihak, khususnya Pemerintah Provinsi NTB, agar kegiatan bisa sinkron dengan program pengembangan kepariwisataan yang kini sedang gencar dilaksanakan,” pinta Lutfah.
Sementara itu, Risty Tagor, artis yang juga salah satu Dewan Juri ini menyampaikan, bahwa meskipun kesempatan ini dia baru kali pertama berkunjung ke Lombok. Itupun langsung selama lima hari. Banyak hal yang membuat dia terkagum-kagum dengan pulau berjuluk “Seribu Mamsjid” ini.
“Benar kata orang kalau Lombok ini dijuluki sebagai pulau “Seribu Masjid”. Dimana-mana saya mengarahkan pandangan, yang terlihat selalu kubah masjid-masjid yang megah. Rumah-rumah mewah pun kalah dengan megahnya masjid-masjid yang ada di Lombok. Ini sungguh luar biasa,” ucap Risty Tagor.
Artinya sambung Risty Tagor, syiar Islam di Pulau Lombok ini berhasil dengan baik. Sehingga sangat tepat kalau Provinsi NTB mengunggulkan wisata halal sebagai jualan utama kepariwisataannya.
Selama dua hari bersama peserta melakukan trip wisata ke berbagai lokasi obyek wisata, Risty Tagor juga memiliki kesan mendalam. “Saya bertanya kepada para peserta, apa yang melatar belakangi mereka menggunakan busana syar’i ? Mereka menjawab, kami merasa nyaman dengan berbusana syar’i. Ini sungguh mengesankan,” paparnya.
“Benar ternyata, berbusana syar’i itu bukan penghambat bagi wanita-wanita hebat. Karena kegiatan ini skalanya nasional, dan telah diawali di NTB, kami berharap even WSI ini tidak berhenti di NTB saja, tetapi bisa menjadi kegiatan yang berkelanjutan,” harap Risty Tagor.
Setelah melalui penjurian yang cukup ketat, akhirnya Amy Shientiarizki, Mahasiswi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Mataram dinobatkan sebagai juara pertama. Berikutnya berturut juara kedua, Peni Nurhayati Rahayu (Guru dari Gerung, Lombok Barat), juara ketiga Nisrina Noviat, (Mahasiswi Mataram), Juara Harapan I, Baiq Retno Sofiana (Wirausahawati-Pagutan), Juara Harapan II, Denia Haritsa Apriliani (Mahasiswi Fakultas Kedokteran Unizar), Juara Favorit, Denia Haritsa Apriliana (saudara kembar Juara Harapan II), dan Fitriani Susanti berhasil mendapatkan Juara Terbaik Busana Syar’i. (gt)