Distan Lombok Barat Minta Bulog Maksimal Serap Gabah Petani

Gabah Petani
Panen: Petani Lobar sedang melakukan aktivitas panen padi di Kecamatan Gerung Lombok Barat kemarin. (Fahmy/Radar Lombok)

GIRI MENANG – Dinas Pertanian Lombok Barat meminta pihak Badan Urusan Logistik (Bulog) NTB  memenuhi serapan sebesar 78 persen gabah petani. Karena kebijakan 78 persen ini sudah diperintahkan oleh kepala negara kepada pihak Bulog.

Kepala Dinas Pertanian Lobar H. Muhur Zuhri menjelaskan, sesuai perintah pihak Bulog diminta menyerap gabah petani sekitar 78 persen. Saat ini Lobar sedang dalam masa panen. Ia berharap serapan gabah harus 78 persen.” Kita berharap agar Bulog menyerap gabah petani 78 persen,” kata Muhur.

Saat ini kondisi di lapangan petani dihadapkan berbagai persoalan termasuk tengkulak. Para petani yang butuh dana terpaksa menjual ke tengkulak dengan harga murah. Bahkan petani menjual langsung masih di sawah saat sebelum panen.  Kejadian ini menyebabkan serapan Bulog malah kalah dengan serapan oleh tengkulak. Kejadian ini harus diantisipasi lebih awal, sehingga paling tidak jelang panen mereka sudah mulai menyetok agar serapan gabah mencapai target sesuai harapan.

Ia menambahkan produktivitas di Lobar sendiri mencapai 5,54 ton Gabah Kering Giling (GKG) per hektar. Kondisi produktivitas ini memang dipengaruhi oleh kondisi lahan pertanian. Mengacu Produksi (GKG) di Lombok Barat tahun lalu mencapai 193.653 ton dengan luas lahan 17 ribu lebih dan target tanam 34 ribu lebih karena rata-rata petani dua kali tanam. Dari produksi ini mampu dihasilkan surplus 40 ribu ton GKG.

Baca Juga :  Kekeringan, Petani Tembakau di Loteng Mengadu ke Pemda

Tidak hanya soal tingkat serapan, Distan juga mengkritisi sikap Bulog yang kurang koordinasi dengan Dinas Pertanian Lobar berkaitan dengan tingkat serapan gabah petani.” Kami tidak memiliki data soal jumlah serapan gabah petani oleh Bulog,” tegasnya.

Padahal data tersebut sangat dibutuhkan oleh Dinas Pertanian Lobar untuk memastikan apakah aturan yang 78 persen tersebut sudah dilaksanakan atau tidak. Kalau itu belum dilaksanakan artinya  gabah petani kebanyakan diambil oleh tengkulak. Apalagi saat ini tingkat produksi petani di Lobar surplus.  Buktinya pihaknya masih memenuhi kebutuhan beras untuk Kota Mataram. “Bulog tidak pernah koordinasi dalam hal berapa tingkat serapan gabah di Lobar,” tegasnya.

Diakui Muhur, pihaknya sudah beberapa kali membuka komunikasi dengan pihak Bulog agar mereka melakukan koordinasi ketika melakukan serapan. Hal yang diharapkan Dinas cukup sekedar  memberitahukan datanya saja setiap musim panen itu berapa jumlah serapan gabah petani. Alasannya ketika serapannya rendah dinas bisa mendorong atau membantu Bulog agar para petani menjual gabah mereka ke Bulog.”Maksud kita kalau serapannya rendah, kan kita bisa bantuk agar serapannya tinggi,” imbuhnya.

Baca Juga :  Cerita Sedih Petani Tembakau Menghadapi Cuaca Tidak Menentu

Kepala Kadivre Bulog NTB Ahmad Makmun mengatakan semua informasi tentang serapan gabah sudah dilaporkan dalam tim Serapan Gabah Petani (Sergap) yang tergabung dalam grup WA.” Semua informasi tentang serapan gabah petani sudah kami sebar di tim Sergap,” ungkapnya.

Tim Sergap terdiri dari berbagai instansi seperti dari Kodim, Dinas Pertanian Provinsi dan Dinas Pertanian Kabupaten Kota di NTB. Semua data tentang serapan beras di sebarkan dan dibagi dalam grup ini untuk memudahkan koordinasi.” Mungkin Dinas Pertanian Lobar belum tergabung dalam grup WA ini,” terangnya.

Saat ini tingkat serapan gabah petani secara nasional sudah berada pada angka 40 persen se-nasional. Bulog NTB berada pada peringkat kedua serapan secara nasional. Untuk data terperinci serapan di masing-masing kabupaten/kota belum ada, karena masih proses panen. Kalau memang dinas meminta diberikan laporan  terhadap tingkat serapan gabah, pihaknya siap untuk melakukan koordinasi dan memberikan data serapan gabah petani ke Dinas Pertanian Lobar.” Saya akan berikan data serapan kami, kalau memang diminta,” ungkapnya.

Pihaknya akan melakukan komunikasi dengan Dinas Pertanian Lobar, dan data yang diminta akan diberikan.” Sekarangkan sudah canggih, data yang diminta bisa saya kirimkan kapan saja,” jelasnya.(ami)

Komentar Anda