PRAYA – Puluhan petani tembakau asal Desa Beleke Kecamatan Praya Timur menggedor kantor bupati Lombok Tengah, kemarin (24/5).
Mereka mengeluhkan tidak adanya air irigasi yang akan digunakan untuk menanam tembakau. Bibit tembakau yang akan ditanam sudah waktunya. Dalam tuntunanya, mereka meminta kepada pemda untuk memberikan solusi kepada masyarakat agar bisa didatangkan air.
Setidaknya hanya sekali untuk menyelamatkan bibit yang sudah ada saat ini. Karena jika dibiarkan maka dipastikan para petani akan merugi sampai ratusan juta. “Kami ingin supaya pemerintah daerah memperhatikan kondisi petani tembakau di wilayah Kecamatan Praya Timur yang saat ini membutuhkan air.
Kalau tuntutan ini tidak bisa dipenuhi, maka petani tembakau di Praya Timur ini akan mati suri dan terpaksa kriminalitas bisa jadi merajalela,” ungkap seorang petani tembakau, HM Husnawati di depan Plt Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri, Kamis kemarin (24/5).
Kata dia, saat ini kondisi bibit tembakau yang akan ditanam itu sudah berumur, dan lahan yang akan dijadikan lokasi penanaman tembakau sudah siap. Namun, yang menjadi kendala tidak bisanya dilakukan penanaman itu adalah tidak ada air.