Disdik Mataram Berikan Trauma Healing Siswa Monjok – Karang Taliwang

Suasana SMPN 4 Mataram sempat kegiatan belajar mengajar diihentikan, karena konflik antar kampung Monjok – Karang Taliwang. (ABDI ZAELANI/RADAR LOMBOK)

MATARAM –  Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram akan melakukan pemulihan psikologi atau trauma healing bagi murid dan siswa yang ada di kawasan Monjok – Karang Taliwang, Kecamatan Cakranegara, dampak terjadinya konflik antar dua kampung tersebut. Seperti murid SDN 15 Mataram dan siswa SMPN 4 Mataram.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram Yusuf mengatakan akibat konflik antara kampung tersebut tenyata membuat siswa trauma. Atas dasar itu, pihaknya akan melakukan pemulihan psikologi atau trauma healing bagi murid dan siswa yang ada di SMPN 4 Mataram dan SDN 15 Mataram.

“Kita akan berikan trauma healing kepada siswa dan guru di wilayah Monjok dan Karang Taliwang,” ungkap Yusuf kepada Radar Lombok, Rabu (11/10).

Yusuf mengtakan akan melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, sehingga nanti dipilih waktu yang tepat untuk memberikan pemulihan dikalangan pendidikan. Hal ini juga imbas dari masyarakat, sebab siswa dan guru trauma akibat konflik tersebut.

Baca Juga :  Perusahaan Malaysia Tertarik Rekrut Lulusan SMK Pariwisata NTB

Bahkan dua hari lalu pihaknya juga menghentikan aktivitas belajar-mengajar di dalam kelas dan terpaksa dilakukan secara daring, karena kedua sekolah berada di lokasi konflik. Yusuf berharap supaya masyarakat menyikapi dengan bijak dan arif, sehingga pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di sekolah tetap kondusif.

“Kita berharap masyarakat yang berada di sekitar Lingkungan Monjok Bangket dan Lingkungan Karang Taliwang, Kota Mataram supaya arif dan bijakasana demi generasi penerus,” harapnya.

Terpisah, Kepala SMPN 4 Mataram, Lalu Jinade mengaku trauma healing akan dilakukan pekan depan kepada siswa dan guru. Adapun kondisi peserta didik di SMPN 4 Mataram khususnya yang tidak dari Monjok dan Karang Taliwang diberikan trauma healing.

“Harus dilakukan trauma healing dengan menggandeng Lembaga Perlindungan Anak (LPA),” ucapnya.

Sebelumnya, Kapolres Kota Mataram Kombes Pol Mustofa saat jumpa pers di Polres, (5/10), bentrokan yang terjadi Kamis malam sampai Jumat pagi, dan anggota yang mengamankan situasi terkena tembakan panah, dan berhasil mengamankan dua orang yang membawa sajam dan panah.

Baca Juga :  Mahasiswa Hindu Ini Raih Gelar Magister Pendidikan Islam dari UIN Mataram

Sebanyak 3 Polisi terluka kena panah peristiwa saling serang berawal dari tindakan oknum warga yang membunyikan mercon di Karang Taliwang, yang kemudian dibalas oleh warga Monjok, terjadilah aksi saling balas bunyikan mercon tersebut.

Kedua belah pihak kemudian terpancing dan hendak saling serang menggunakan mercon. Aparat kepolisian berusaha untuk menghalau mereka. Keributan pun mereda pada Kamis malam. Namun saat Jumat subuh, pemuda Karang Taliwang memancing warga Monjok dengan melempar mercon dan melakukan penyerangan, polisi kemudian menghalaunya. Imbauan dan peringatan polisi tak dihirauakan sehingga kedua belah pihak saling menyerang. Akhirnya aparat kepolisian melakukan tindakan tegas yang berakibat warga justru menyerang polisi sehingga menyebabkan 4 polisi terluka. (adi)

Komentar Anda