Dewan Minta Dishubkominfo Tegasi Parkir Bangsal

TANJUNG-Komisi II DPRD KLU meminta Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Kabupaten Lombok Utara (KLU) tegas terhadap sektor parkir, khususnya parkir di Pelabuhan Bangsal menuju pariwisata Gili Matra (Meno, Air dan Trawangan). Karena dari target jutaan rupiah, yang bisa terealisasi hanya sekitar Rp 700 ribu setahun. Padahal potensinya sangat besar. “Kita minta dishubkominfo tegas, percuma kita buat terminal dengan biaya mahal di sana kalau semua kendaraan dibiarkan lolos. Jangan mau kalah sama korporasi, karena ini potensinya luar biasa,” jelas Ketua Komisi II DPRD KLU, Tusen Lasima, kemarin.

Seperti diketahui kata Tusen, bisnis parkir di sekitar area Pelabuhan Bangsal sangat subur, namun Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang didapatkan Pemerintah KLU sangat rendah, hal tersebut dikarenakan ketidaktegasan Dishubkominfo yang kerap membiarkan seluruh kendaraan lolos, tidak parkir di terminal.

Baca Juga :  Ketimpangan Tarif Parkir Dipersoalkan

Kalau pun alasannya diprotes oleh warga sekitar, karena warga ikut diberhentikan oleh petugas Dishubkominfo, seharusnya bisa diakali. Tidak mungkin kata Tusen, petugas tidak mengenali warga sekitar yang tinggal. Silakan saja warga sekitar dibiarkan lewat, atau bila perlu diberikan stiker khusus yang menandakan itu warga sekitar. “Saya kira ini hanya mencari-cari alasan. Ini hanya tinggal kerja saja kok. Tapi tidak pernah berani tegas,” jelasnya.

Hal-hal lain kata Tusen juga perlu menjadi perhatian, semisal penjualan tiket menuju Gili Matra. Karena sering kali juga, oknum pemandu mengakal-ngakali petugas. Misalnya saja jumlah wisatawan tujuh namun dibeli tiket hanya empat atau lima. Kemudian bisa menyebrang ke gili. “Hal-hal semacam ini juga perlu menjadi perhatian oleh dinas terkait (Dinas Pariwisata). Jangan dibiarkan terus. Susah kita lihat kalau seperti ini,” terangnya.

Baca Juga :  Dishubkominfo Bekali Siswa Program Internet Sehat

Tusen pun meyakini, bahwa jika semua mau bekerja dengan baik, mengoptimalkan PAD dari sektor pariwisata, maka PAD akan meningkat 200 persen dari yang ada saat ini. Karena bagaimanapun saat ini, masih banyak sektor yang belum digarap dengan baik. “Percuma punya tenaga kontrak banyak, kalau dimanfaatkan hanya di kantor. Manfaatkan mereka juga untuk hal-hal semacam ini,” tandasnya. (zul)

Komentar Anda