Dewan Minta Anggaran Beasiswa Luar Negeri 2024 Disetop

Bukhori Muslim (ABDI ZAELANI / RADAR LOMBOK)

MATARAM – Anggota Komisi V DPRD NTB Bukhori Muslim menegaskan bahwa program unggulan beasiswa NTB pada era Gubernur NTB periode 2018 – 2023 H Zulkieflimansyah menghabiskan anggaran Rp150 miliar selama lima tahun sudah berakhir. Untuk menyelesaikan pembiayaan program beasiswa pada tahun 2023 dianggarkan sekitar Rp40 miliar lebih.

“Program beasiswa NTB sudah selesai ketika Zul – Rohmi berkahir menjadi Gubernur – Wakil Gubernur . Hanya saja, tahun 2023 ini tetap dianggarkan sebesar Rp40 miliar untuk menyelesaikan studi mahasiswa penerima beasiswa yang masih di luar negeri dan belum selesai itu,” kata Bukhori Muslim, kemarin.

Menurut Bukhori, program beasiswa luar negeri itu akan tetap dilakukan evaluasi, karena menyangkut anggaran besar dari APBD. Begitu juga dengan kontribusinya terhadap peningkatan kualitas SDM, dan kemana saja para penerima beasiswa ini bekerja setelah selesai studi.

Jika nantinya, anggaran beasiswa kembali muncur dianggarkan pada pembahasan APBD 2024, maka pihaknya akan mempertanyakannya. Karena, alokasi anggaran beasiswa sudah diselesaikan pada tahun anggaran 2023, sehingga tidak ada lagi alokasi dana dari APBD pada tahun 2024 mendatang, karena sudah tuntas.

Baca Juga :  Mahasiswa Hindu Ini Raih Gelar Magister Pendidikan Islam dari UIN Mataram

Pasalnya, kata dia, visi-misi era Zul-Rohmi telah berakhir, maka dengan sendirinya tidak ada kaitan termasuk dengan program beasiswa tersebut.

“Kalau ada nantinya Pemprov NTB mengusulkan di APBD 2024,  tentu kita akan pertanyakan untuk apa?. Sebab sudah jelas dalam visi dan misi Zul-Rohmi program beasiswa ini berakhir selama lima tahun,” jelasnya.

Terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi NTB, Lalu Suryadi menjelaskan bahwa program beasiswa ini sangat bagus karena sudah banyak berkontribusi bagi peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM) NTB melalui meningkatnya angka lulusan perguruan tinggi, menurunnya angka putus sekolah, karena orang miskin sekarang punya kesempatan untuk kuliah melalui program ini.

Baca Juga :  Dikbud NTB Janjikan PTT Terima SK Oktober 2023

“Belum lagi kalau yang sudah lulus peluang kerjanya lebih tinggi, karena tamat perguruan tinggi, apalagi kalau itu tamat luar negeri,” ucapnya.

Pihaknya tidak berharap semua alumni beasiswa itu terserap oleh pasar kerja, tapi diharapkan dapat membawa perubahan mindset, seperti cara berpikir. orang-orang  di luar negeri bahwa bekerja itu tidak harus di birokrasi, tidak juga di perusahaan orang, tetapi membuka lapangan kerja sendiri, dan mempekerjakan orang lain.

“Kita tidak berharap semua yang kuliah di luar negeri itu balik ke Indonesia. Bila perlu mereka juga bisa lanjut bekerja di luar negeri karena dengan bekerja di luar negeri mereka bisa dapat gaji lebih besar, sehingga bisa berkontribusi bagi devisa dan mereka bisa menyekolahkan keluarganya yang lain, membantu orang tuanya dan bisa meningkatkan ekonomi keluarganya,” katanya. (adi)

Komentar Anda