Dewan Kecewa Pemda Ogah Targetkan Pajak WSBK

HM Sidik Maulana

PRAYA – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lombok Tengah merasa kecewa dan sangat miris dengan sikap Pemda yang tidak memasang target pajak hiburan dari ajang World Superbaike (WSBK) yang akan berlangsung pada 3-5 Maret di Sirkuit Mandalika. Bagi wakil rakyat tersebut, tidak seharusnya langkah pesimis ini dilakukan di tengah situasi pendapatan asli daerah (PAD) yang tidak pernah tercapai.

Anggota Komisi II DPRD Lombok Tengah, HM Sidik Maulana mengatakan, kalaupun alasan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) tidak memasang target karena percuma, mengingat sebelumnya dalam setiap event tidak pernah terealisasi sesuai dengan target yang dipasang.

Maka seharusnya permasalahan itu harus dibicarakan dengan DPRD untuk mencari solusinya. “Kalimat percuma ini yang kita kritik. Jika target kita selama ini tidak pernah terealisasi berarti ada yang salah dengan itu. Maka mari kita bahas permasalahannya itu dengan rekan-rekan dewan untuk kita cari solusinya.

Jangan malah tidak pasang target, kok pasrah amat,” sesal HM Sidik Maulana saat dikonfirmasi Radar Lombok, Minggu (29/1). Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini sangat miris mendengar pernyataan Kepala Bapenda Lombok Tengah, Jalaludin yang tidak mau memasang target pendapatan retribusi pajak hiburan pada event WSBK mendatang. Betapa tidak, di tengah situasi PAD Lombok Tengah yang tidak pernah mencapai target, justru sikap pesimistis muncul dari dinas yang selama ini menjadi garda terdepan untuk mencapai target PAD ini bisa maksimal. “Di tengah situasi PAD yang tidak pernah tercapai malah salah seorang yang harusnya menurut saya menjadi panglima dalam memburu pundi-pundi PAD malah pesimis.

Terlebih event sekelas WSBK ini harus betul-betul didetailkan perencanaan potensi PAD-nya dengan matang di awal,” tambahnya. Menurut Sidik, hal ini penting dilakukan supaya pada event-event berikutnya tinggal mempelajari dan membidik bidang mana saja yang masih harus perlu digenjot dan perjelas untuk dimaksimalkan. “Jangan lupa, hampir tiap tahun kedepan bisa jadi kita akan selalu ketempatan event kelas dunia ini.

Jika kita tidak berbenah di awal, jika kita tidak memaksimalkan perencanaannya di awal, maka barangkali kita akan terbiasa berpasrah saja nantinya,” geramnya. Dengan kondisi itu, lanjut Sidik, maka seakan-akan pemda kerja tapi tidak punya planing target yang jelas. Dengan begitu maka pemda sama saja membuang kesempatan emas yang sudah ada di depan mata. Dalam hal ini pemda juga harus tegas agar kedepan event WSBK ini juga bisa mendatangkan banyak manfaat.

“Okelah kalau kemarin pajak yang kita dapatkan tidak sesuai target, tapi justru itu yang harus kita pelajari mis-nya di mana. Supaya hal itu tidak terulang lagi pada WSBK tahunsi ini. Tapi belum WSBK saja kita sudah pasrah

maka sangat tidak asyik, jadi mari kita bicarakan apa yang menjadi permasalahan selama ini,” tuntutnya. (met)

Komentar Anda