MATARAM- Ketua Komisi II DPRD Kota Mataram H.M Zaini menyindir Pemerintah Kota Mataram yang selama ini banyak didatangi para investor yang ingin menanamkan sahamnya di Kota Mataram untuk peningkatan pembangunan di Kota Mataram.
Komisi II yang membidangi ekonomi melihat kalau selama ini Pemkot Mataram mudah tergoda oleh investor yang dari luar daerah dan ingin menanamlan modalnya di Mataram, namun pihak Pemkot tidak pernah melakukan kroscek dan meminta uang jaminan kepada para investor, bahkan karena saking tergoda sama investor, Pemkot Mataram sampai membiarkan beberapa pelanggaran tata ruang yang terjadi di Mataram." Pemkot jangan cepat tergoda investor." kata Zaini disela-sela rapat Pansus di kantor DPRD Kota Mataram kemarin.(5/8/).
Zaini mengatakan, akibat dari tergodanya Pemkot Mataram ini sehingga ada terjadi pelanggaran-pelanggaran tata ruang dan peruntukan pembangunan di Kota Mataram. Beberapa pengalaman dari Pemkot Mataram yang dibohongi oleh investor luar patutnya menjadi perhatian dan menjadi evaluasi dari Pemkot Mataram agar tidak terjadi lagi kebohongan.
" Ini harus jadi kajian itu, supaya bisa jadi perbaikan terhadap pertumbuhan ekomi di Mataram." paparnya.
Politisi Demokrat ini, juga menyinggung soal wacana revisi Perda RTRW yang sedang diajukan oleh Pemkot Mataram ada dilakuka penyesuaian peruntukan tata ruang di Kota Mataram. Jangan sampai nanti karena ada investor, kawasan yang sudah ditetapkan menjadi kawasan tertentu dialihkan pemanfaatannya karena alasan investor.
Untuk diketahui, beberapa contoh kejadian yang pernah diterjadi di Kota Mataram yakni soal rencana pembangunan pelabuhan Ampenan dengan nama Ampenan Harbour gagal dilaksanakan lantaran investornya kabur. Begitu juga rencana pembangunan hotel dikawasan Taman Loang Baloq oleh Investor dari luar pada saat itu, tetapi semua hanya pepesan kosong belaka. Karena setelah di ground breaking investornya kabur.
Sekarang masuk lagi rencana invetsor untuk pembangunan pelabuhan di Ampenan untuk melayani penyebrangan kapal cepat Bali-Ampenan, dimana rencana investor yang berasal dari Bali ini akan menanamkan modalnya untuk membangun dermaga, sisanya untuk pembangunan infrastruktur dilakukan oleh Pemkot.
Terpisah. Ketua Komisi III DPRD Kota Mataram mengingatkan kepada Pemerintah untuk lebih hati-hati dan teliti kepada setiap investor yang akan masuk ke Kota Mataram untuk menanamkan modalnya.
Karena selama ini, sudah banyak investor yang sudah menyatakan dirinya untuk siap melakukan pengembangan dikawasan Pantai Ampenan. Tetapi setelah mendapatkan izin, rencana pembangunan yang ditawarkan tidak kunjung dilaksanakan.
" Banyk invetir memang bagus untuk pembangunan, tapi harus teliti terhadap investor." tegas I Gede Wiska,
Kalau memang ada investor yang akan menanamkan sahamnya di Mataram dewan pasti mendukung, apalagi kawasan Ampenan memang harus dikembangkan. ditambahlagi sekarang kawasan Ampenan sudah mulai ramai. Kalau sampai benar terwujud ada pelabuhan wisata pasti akan semakin bagus dan memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat sekitar.
Pengalaman dari adanya investor yang kabur harus diperhatikan oleh ekskutif agar tidak kejadian lagi. Bila perlu harus ada MoU dulu antara pemkot dengan pohak investor. Bila perlu dalam MoU minta agar investor menyediakan uang jaminan kepada pemerintah Kota Mataram." Uang jaminan sebagai ikatan agar tidak kabur." tegasnya.(ami)