Investor Korea Ingin Olah Sampah Jadi Energi Listrik

EKSPOS : Kegiatan ekspos investasi oleh investor asal Korea di hadapan Wakil Wali Kota Mataram H. Mohan Roliskana kemarin (Sudir/Radar Lombok)

MATARAM – Investor asal Korea datang ke Kota Mataram menawarkan program pengolahan sampah menjadi energi listrik. Investor asal Kore ditemui kemarin oleh Wakil Wali Kota Mataram H. Mohan Roliskana didampingi Sekretaris Daerah H. Effendi Eko Saswito.

Nilai investasi diklaim cukup besar yakni mencapai Rp 1 triliun. Pemkot hanya menyediakan lahan seluas 2 hektar, sedangkan alat serta Sumber Daya Manusia (SDM) datang dari Korea.

Investor datang secara rombongan dan menyatakan ingin berinvestasi di bidang pengolahan sampah menjadi energi listrik. Mereka ditemani oleh Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) NTB H. Lalu Herry Prihatin.

Turut hadir saat ekspos sejumlah pejabat dan Camat se-Kota Mataram.

Baca Juga :  Warga Kebon Bawaq Protes Sampah

[postingan number=3 tag=”investor”]

Ketua Kadin NTB H. Lalu Herry Prihatin menyampaikan, Lombok sudah semestinya memiliki standar utilitas internasional. Karena itu setelah melakukan pengkajian, perusahaan asal Korea yang merupakan partner kerja Kadin NTB berminat menanamkan modal tanpa harus membebani keuangan daerah.

Setelah menyimak pemaparan investor, Wakil Wali Kota Mataram H. Mohan Roliskana mengatakan bahwa dirinya menilai perusahaan asing tersebut cukup serius. Dirinya juga mengapresiasi rencana investor tersebut sebagai kesempatan yang baik bagi Kota Mataram untuk mengatasi permasalahan sampah. Sebelumnya, Kota Mataram juga pernah memiliki kesepakatan dengan Pemerintah Perancis terkait penanganan sampah dan menjadikan sampah menjadi sumber energi. “Ini adalah kesempatan kedua, dan kami sangat tertarik,” ungkapnya.

Baca Juga :  BLH : Banyak Warga Lobar Buang Sampah di Wilayah Mataram

Mohan mengatakan bahwa Pemkot siap bekerjasama dan akan segera menyusun tim serta kesepakatan yang akan dituangkan dalam MoU agar kerjasama dapat segera direalisasikan. Untuk lokasi tempat pengolahan sampah yang akan diawali dengan pengolahan 400 ton sampah perhari tersebut, Pemerintah Kota Mataram menawarkan lahan seluas dua hektar sesuai dengan permintaan investor di wilayah Kebon Talo Ampenan. “Mereka terlihat serius dan menjanjikan, dan kita juga tidak mengeluarkan apa-apa. Teknologi dari dia, operasionalnya juga dari dia,” tandasnya.(dir)

Komentar Anda