MATARAM-Warga Kelurahan Kebon Sari yang tinggal di Lingkungan Kebon Bawaq Nurul Yakin memprotes tumpukan sampah yang tak diangkut petugas Dinas Kebersihan selama berhari-hari.
Kemarin, tumpukan sampah bahkan meluber ke jalan dan memanjang kurang lebih 25 meter. Ini membuat warga sangat terganggu. “ Coba sampai jam 11 begini belum ada truk pengangkut sampah yang datang,” unbgkap Saleh, salah seorang warga yang rumahnya berdekatan dengan tumpukan sampah kemarin. (16/11).
Awalnya TPS setempat hanya untuk warga yang tinggal di Kebon Bawaq saja, tetapi lama-lama justru TPS ini menjadi tempat pembuangan sampah untuk warga se-kelurahan Kebon Sari.
Dulu TPS ini dibuat kecil agar warga tidak buang sampah ke sungai, namun dilakukan pelebaran bak sampah karena sampah dari kampung ini saja tidak tertampung. Ditambah lagi sampah dari lingkungan lain yang membuat tumpukan semakin banyak.”Kurang lebih ada enam lingkungan yang buang sampah di sini,” tuturnya.
Pada dasarnya warga Kebon Bawaq tidak keberatan dan tidak merasa terganggu dengan keberadaan TPS ini, asal sampah setiap hari diangkut oleh petugas, jangan disisakan menumpuk.”Silahkan buang sampah, tapi kami minta setiap hari diangkut sampai bersih,” tegasnya.
Meskipun setiap hari truk sampah datang, tetapi pengangkutan hanya dilakukan satu kali, sedangkan sisa sampah lebih banyak. Warga meminta Dinas Kebersihan mengerahkan truk pengangkut sampah lebih untuk membersihkan sampah ini sampai bersih selanjutnya diharapkan truk pengangkut sampah bisa rutin setiap hari datang.” Ini kadang truk sampahnya datang kadang tidak,” jelasnya.
Imbauan yan diberikan oleh pihak lingkungan berkaitan dengan jam pembuangan sampah memang sudah diterima, tetapi kalau tidak ada sanksi terhadap warga dianggap hal itu tidak bisa dijalankan.” Itukan hanya imbauan mau dilaksanakan atau tidak, siapa yang kontrol,” tegasnya.
Akibat dari tumpukan sampah ini, warga di sekitar TPS banyak yang menderita sakit, bahkan salah satu warga ada yang sampai menderita gizi buruk.(ami)