SELONG – Ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Lombok Timur berdemo di kantor DPRD Lombok Timur kemarin. Mereka menyuarakan beberapa tuntutan, diantaranya soal investasi di Lombok Timur yang merugikan daerah. Demo berlangsung panas. Mahasiswa merobohkan gerbang kantor DPRD. Aksi ini merupakan tindak lanjut dari aksi telah digelar beberapa hari sebelumnya. Demo mendapat pengamanan ketat aparat kepolisian.
Mahasiswa menuntut bertemu dengan dengan anggota DPRD Lombok Timur. Namun mereka kecewa tidak ada anggota dewan yang bisa ditemui. Demo kemudian anarkis. Mahasiswa memaksa masuk dengan cara merusak gerbang utama kantor DPRD Lotim. Mereka juga mencoret tembok kantor dewan.” Kami ke sini untuk menyampaikan aksi protes terhadap tindakan represif polisi saat kami melalukan aksi beberapa hari lalu, kata Hairun Nisa, perwakilan mahasiswa.
Mereka meminta pihak kepolisian menyampaikan permintaan maaf secara terbuka atas tindak brutal yang telah dilakukan dalam aksi demo yang lalu. Tidak hanya itu mereka juga menyoal masalah investasi yang masuk ke Lombok Timur. Ketika menerima investasi hal pertama yang harus diperhatikan adalah dampak lingkungan yang ditimbulkan.” Investasi yang masuk ke daerah ini sangat merugikan masyarakat. Dan kita juga meminta ke pihak terkait untuk menertibkan baliho- baliho para caleg yang terpasang di pinggir jalan terutama di pohon,” tuntutnya.
Mereka juga meminta Pemkab Lombok Timur melakukan revitalisasi lahan eks tambang yang saat ini kondisinya memprihatinkan. Terutama bekas aktivitas tambang PT AMG di Pringgabaya.” Pemkab Lombok Timur juga harus mengedepankan sektor pertanian dibanding tambang. Sektor pertanian jauh lebih bermanfaat bagi masyarakat Lombok Timur yang menggantungkan hidupnya dari sana,” tutup Nisa.
Sekretaris DPRD Lombok Timur H. Akhyan mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi mahasiswa. Aspirasi mereka semuanya akan disampaikan ke kalangan dewan.”Kebetulan saat ini anggota dewan sedang ada kegiatan di luar daerah jadi tidak ada bisa mewakili untuk menemui adik- adik. Begitu pun halnya ketika aksi beberapa waktu lalu, dimana disaat bersamaan juga sedang ada paripurna sehingga anggota dewan belum sempat untuk menemui adik- adik,” jelas Ahyan.
Namun Ahyan sangat menyayangkan aksi yang berujung anarkis. Hal seperti ini semestinya tidak perlu terjadi. Apa yang menjadi aspirasi dan tuntutan semestinya disampaikan dengan cara baik bukan dengan cara melakukan perusakan.(lie)
