Dedikasi Hj Mariatun, 23 Tahun Mengabdi Tanpa Gaji, Malam Hari Ngajar Ngaji

Seiring berjalannya waktu, nenek 15 cucu itu aktif mengajar dari tahun 1996 di salah satu sekolah. Berselang satu tahun, tepat saat awal berdirinya Pondok Pesantren Nurul Jannah NW Ampenan, Kota Mataram. Dia langsung mengabdikan ilmunya, mulai dari jenjang TK, MI hingga MTs sampai saat ini. 

Tak hanya itu, dia juga tidak hanya mengajar di sekolah atau madarasah. Tapi dia juga aktif mengajar ngaji di rumahnya. “Saya selalu ingat pesan guru-guru saya, termasuk Maulana Syekh Muhammad Zainuddin Abdul Majid, pendiri NWDI dan NWBDI. Diingatanku hanya ikhlas dan istiqomah,” kenangnya. 

Baca Juga :  Ada Komunitas India Keliling sambil Berdoa

Meski di usianya yang semakin senja, Mariatun mengaku tidak pernah merasa bosan untuk mengabdi terhadap generasi bangsa. Seperti yang dilaluinya saat ini, di usianya yang ke 63 tahun. Dia mengaku tetap semangat untuk mengajar, saat ini dia mengajar di jenjang MTs dan aktif menjadi kepala perpustakaan di Ponpes Nurul Jannah NW Ampenan. Tidak jarang, semangatnya selalu menjadi acuan untuk dijadikan motivasi bagi guru guru yang masih muda. 

Baca Juga :  2 Tahun Hafal 30 Juz, Rasa Jenuh dan Bosan Jadi Kendala Utama

Bagaimana tidak, perempuan yang dianggap kodratnya lemah, tapi dia buktikan dengan ketangkasannya dalam mengabdi dan mendidik generasi bangsa. Beberapa alumni yang sempat diajarnya menjadi murid, tidak sedikit yang sukses. Bagi sebagian besar murid muridnya, keikhlasan guru Mariatun sulit ditandingi dengan guru guru yang lainnya. 

Komentar Anda
1
2
3