Dedikasi Hj Mariatun, 23 Tahun Mengabdi Tanpa Gaji, Malam Hari Ngajar Ngaji

Sehingga, dia pun sangat dihargai meski dia seorang perempuan. Bahkan ketika memasuki kawasan lingkungannya, tepatnya di Lingkungan Banjar. Pasti semua warga mengetahuinya, lantaran dia sudah sangat familiar di kampung tersebut. “Alhamdulillah karena saya ngajar ngaji juga, jadi nama saya tidak asing di telinga warga,” bebernya.

Baca Juga :  Siswa Miskin Belajar di Kandang Kambing

Dalam hal gaji lanjut perempuan kelahiran 1954 itu, selama dirinya mengabdikan ilmunya di beberapa sekolah termasuk yayasan dan ponpes tempatnya mengajar sekarang. Dikatakannya tidak ada, karena jika diuangkan jumlahnya tidak seberapa. Namun yang membuatnya betah dan bertahan, bukanlah soal gaji. Melainkan kenikmatan dan kenyamannya dalam hal mengajar yang paling diutamakan. “Saya tidak pernah permasalahkan gaji, justru saya nyaman karena ada kesibukan, seperti mengajar,” urainya. (**)

Komentar Anda
1
2
3