Cerita JCH Lanjut Usia yang Berharap Memeluk Wali Kota Sebelum Berangkat Haji

Cerita JCH Lanjut Usia yang Berharap Memeluk Wali Kota Sebelum Berangkat Haji
MEMELUK WALI KOTA : JCH bernama Daimah memeluk Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh sebelum ia berangkat masuk asrama haji, Jumat kemarin (11/8). (zulfahmi/Radar Lombok)

Sebanyak 450 orang  Jamaah Calon Haji (JCH) asal Kota Mataram yang tergabung dalam kloter I  hari ini (12/8)  berangkat ke tanah suci Makkah. Sebelum masuk asrama Jumat malam (11/8), pada pagi harinya dilakukan pelepasan di kantor wali kota.


ZULFAHMI–MATARAM


Seperti biasa sebelum para tamu Allah ini  berangkat ke tanah suci, mereka  masuk asrama haji. Para JCH Kota Mataram terlebih dahulu dikumpulkan di kantor wali kota  guna pelepasan secara resmi oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram.

Kehadiran para JCH ini jelas membuat kantor wali kota begitu ramai. Tidak hanya JCH yang datang,  ribuan orang warga  juga ikut serta. Para JCH ini diantar keluarga, kerabat bahkan warga di tempat tinggalnya. Inilah salah satu tradisi setiap musim haji yang masih berlangsung di Kota Mataram.

Usai Wali Kota H Ahyar Abduh  memberikan wejangan dilakukan salam-salaman  sambil diiringi  pembacaan sholawat dar Ikatan Persaudaraan Qori dan Qori’ah ( IPQOh) Kota Mataram. Saat salam-salaman akan dimulai, secara tiba-tiba salah satu JCH  lanjut usia  datang memeluk  Ahyar Abduh. Tidak hanya sekali, nampak beberapa kali ia memeluk  Ahyar.  JCH ini sampai meneteskan airmata di dalam pelukannya wali kota.

Baca Juga :  Kuota Haji Lobar 2017 belum Final

Tidak hanya kepada wali kota, hal  yang sama juga dilakukan kepada  Wakil Wali Kota Mohan Roliskana. JCH perempuan ini  seperti melepas keinginan yang sudah lama ia pendam untuk bisa bertemu dan memeluk pemimpin Kota Mataram ini. Para pejabat Pemkot Mataram yang hadir berupaya menenangkan JCH ini dan diminta  kembali ke rombongannya   di rombongan lima.

Petugas pembimbing haji mengantarkan  nenek tersebut masuk kembali ke rombongannya.JCH ini  bernama Daimah berusia 86 tahun yang berasal dari  Ampenan Kota Mataram. Salah satu impiannya sebelum berangkat ke tanah suci Mekkah adalah  bisa bertemu dan memeluk  Wali Kota Ahyar Abduh.” Bisa memeluk  Wali Kota Mataram ini keinginan besar saya belum berangkat haji,” tuturnya.

Alasan itulah yang membuat dirinya berani keluar dari barisan rombongan untuk mendekati wali kota dan wakil wakil wali kota  untuk bisa lebih dulu bersamalaman. Setelah bisa bertemu langsung, Daimah mengaku bahagia dan lega. Sebab selama ini keinginan bertemu wali kota terus membebani  pikirannya.” Saking senang saya berangkat haji, saya harus bisa bertemu wali kota,” ujarnya sambil mencucurkan air mata.

Baca Juga :  Menengok Komunitas Sepeda Ontel atau Tua di NTB

Ia berangkat haji sendirian tanpa didampingi oleh sanak saudara apalagi suami. Ia menunggu selama kurang lebih 5 tahun baru bisa berangkat haji. Sehari-hari Daimah bekerja  berjualan kebutuhan pokok.  Dia juga masih memperoleh gaji pensiun  suaminya.

Sementara itu JCH yang berusia paling tua Ismail, 90 tahun saat ditemui wartawan tidak bisa berkata banyak menjawab pertanyaan wartawan. Yang ada hanya linangan air mata yang keluar. Dia  terus mengucap  rasa syukur dan bahagia bisa berangkat melaksanakan ibadah haji tahun ini.” Syukur alhamdulillah bisa dipanggial Allah untuk berangkat haji tahun ini,” ujarnya singkat. Meski sudah berusia 90 tahun, namun Ismail merasa tetap sehat. Dia juga begitu bersemangat. (*)

Komentar Anda