Capaian Sukiman-Rumaksi 5 Tahun Memimpin Lotim, PMM dan Rapor Pendidikan Terbaik di NTB

HM. Sukiman Azmy-H. Rumaksi SJ.

SELONG- Salah satu capaian yang menonjol selama lima tahun Bupati dan Wakil Bupati HM. Sukiman Azmy dan H. Rumaksi (SUKMA) memimpin Lombok Timur ada di bidang pendidikan. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Lombok Timur meningkat siginifikan dari peringkat 9 naik ke peringkat 7. Ini tak lepas dari berbagai ikhtiar yang telah dilakukan Sukiman- Rumaksi (Sukma) dalam membenahi  kualitas pendidikan di daerah ini. Baik itu pembenahan SDM, sarana prasarana  dan  faktor penunjang lainnya.

Lombok Timur dihantam gempa  dahsyat tahun 2018 dan 2019 yang menyebabkan sarana dan prasarana pendidikan rusak parah. Namun perlahan semuanya berhasil dibenahi. Begitu pun dengan SDM baik pembenahan sistem belajar-mengajar, tenaga pendidik dan lainnya semuanya telah dilakukan dengan cukup baik. Memang masih ada beberapa kekurangan di sektor pendidikan ini yang masih membutuhkan sentuhan.” Pendidikan ini salah satu faktor yang memberikan kontribusi yang sangat besar dalam meningkatkan IPM kita. Ini adalah capaian yang sangat luar biasa,” kata Kadis Dikbud Lombok Timur Izzuddin.

Kalau berbicara pembenahan pendidikan di masa Sukiman- Rumaksi sebut dia, hal tersebut bisa dilihat dari dua indikator. Pertama persentase aktivitas Platform Merdeka Mengajar (PMM). Keberadaan kurikulum merdeka in tak lain sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan. Melalui kurukilum ini diupayakan bagaimana seluruh SDM di satuan pendidikan baik itu guru maupun pegawai lainnya bisa mengakses PMM ini. Dan sampai saat ini capaian PMM Lombok Timur berada di angka 89,4 persen dari sebelumnya berada di angka 60 persen. “ Capaian PMM kita melampaui semua kabupaten /kota yang ada di NTB. Bahkan atas itu Lombok Timur mendapatkan penghargaan terbaik. Itu artinya bahwa kinerja kita di satuan pendidikan selama lima tahun telah bisa memberikan yang terbaik untuk pendidikan kita sesuai dengan apa yang menjadi komitmen pimpinan kita,” ungkapnya.

Baca Juga :  Idham Tega Perkosa Cucu

Indikator berikutnya adalah rapor pendidikan. Rapor pendidikan imbuh Izzuddin, juga menjadi salah satu penentu kualitas pendidikan di daerah ini. Sampai saat ini sebut rapor pendidikan di Lombok Timur berada di angka 99 persen. Capaian itu melampaui semua kabupaten /kota yang ada di NTB.” Indikator juga menjadi salah satu bukti dan ikhtiar yang telah dilakukan Pak Bupati dalam mewujudkan pendidikan yang bermutu,” terang Izzuddin.

Selanjutnya pembenahan di bidang infrastruktur pendidikan juga telah maksimal dilakukan. Selama lima tahun Sukiman- Rumaksi memimpin ratusan sekolah dibangun dan direnovasi di tengah keterbatasan anggaran.” Kita juga tak menampik memang masih ada beberapa beban yang belum sepenuhnya ditangani  selama masa  pemerintah Sukiman- Rumaksi. Terutama beban sekolah yang rusak karena gempa. Tapi kita berupaya mengajukan proposal bantuan perbaikan ke BNPB Pusat. Dan sekarang telah mulai ditangani secara berkelanjutan,” ungkapnya.

Baca Juga :  Giliran Pengadangan Diterjang Banjir

Yang jelas ungkapnya, pembangunan infrastruktur pendidikan masih tidak bisa dijadikan acuan mutlak dalam menentukan apakah pendidikan di daeran itu maju atau tidak. Apalagi di tengah kondisi keterbatasan anggaran akibat  bencana Covid 19. Tapi   pekerjaan penting di satuan pendidikan di masa pemerintahan Sukiman- Rumaksi semuanya tetap dijadikan atensi. Terutama beberapa sekolah yang rusak karena bencana gempa ataupun termakan usia. “ Di tahun ini saja ada 10 sekolah yang kita kerjakan. Untuk pembenahan semua infrastruktur pendidikan kita di Lombok Timur paling tidak kita membutuhkan anggaran sekitar Rp 800 miliar. Ini sekarang sedang kita perjuangkan bersama dengan Dinas PUPR,” tutup Izzuddin.

Wakil Ketua DPRD Lombok Timur H. Daeng Paelori menilai pembenahan pendidikan di lima tahun Sukiman- Rumaksi memang sudah cukup baik. Tapi memang masih ada beberapa PR yang harus ditangani. Diantaranya menuntaskan perbaikan beberapa unit sekolah yang rusak karena gempa termasuk juga fasilitas pendudukung pendidikan lainnya.” Tapi kita maklumi Pak Bupati tentu tidak bisa bisa berbuat sempurna dengan masa jabatan hanya 5 tahun. Makanya kita minta Pj bupati mendatang supaya melanjutkan apa program yang telah dilakukan Pak Bupati sekarang, jangan buat program baru,” harap Daeng.(lie)

Komentar Anda