Bupati Apresasi Inovasi Kereta Gantung Torean

TANJUNG-Bupati Kabupaten Lombok Utara (KLU), DR. H. Najmul Akhyar, SH.,MH memberikan apresiasi dan penghargaannya terhadap inovasi yang dilakukan Pemerintah Desa Loloan atas pembangunan kereta gantung di Dusun Torean, yang terbukti sangat bermanfaat bagi petani. “Saya apresiasi sekali. Cuma hal-hal yang perlu dipikirkan adalah safety-nya, keselamatannya. Saya Insya Allah akan ke sana nanti akan meninjau. Satu, apapun alasannya, kepala desa sudah memberikan inovasi yang bagus,” ujarnya, Senin (29/8).

Pria yang juga Pimpinan Pondok Pesantren Hidayaturrahman NW Menggala ini menerangkan, inovasi yang dilakukan pemerintah desa ini hendaknya ditangkap sebagai peluang, namun tentunya berkaitan dengan kemanan perlu dipikirkan lagi. “Ini kita tangkap sebagai suatu peluang yang bagus, tetapi keamanan perlu kita pikirkan. Tanpa ada pengaman, takut juga kita. Kita tetap berterima kasih kepada kepala desa yang berinovasi seperti itu, tetapi kita mendorong untuk safety-nya diperhatikan. Konsepnya kita hargai,” terangnya.

Baca Juga :  Bupati Galakan Program Inovasi

Seperti diketahui, Di Dusun Torean terdapat suatu tempat bernama Montong Pulet. Montong Pulet merupakan dataran tinggi yang terpisah oleh lembah sungai mati sepanjang 135 meter dan kedalaman 100 meter dari dataran tinggi utama Dusun Torean. Di Montong Pulet ini sendiri, 35 petani Dusun Torean menggantungkan hidupnya untuk menanam padi di musim hujan dan jagung di musim kemarau pada lahan seluas 80 hektar. Petani pun senantiasa mengabiskan keseharian mereka di Motong Pulet dengan membuat gubuk-gubuk.

Baca Juga :  INOVASI Bantu Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar di NTB

 Selama sembilan bulan belakangan ini, para petani di Dusun Torean sangat terbantu dengan keberadaan kereta gantung tersebut. Karena selama ini mereka mengangkut hasil panen dengan jalan naik turun tebing dengan biaya tinggi. Akan tetapi, kendati kereta gantung ini sangat membantu, sayangnya, belum ada perhitungan dan konstruksi standar serta keamanannya, sementara banyak petani bahkan anak-anak nekat menaikinya bersama barang. (zul)

Komentar Anda