Branding Penting untuk Pengembangan Pariwisata Lombok

Branding Penting untuk Pengembangan Pariwisata Lombok
BRANDING: Para peserta sosialisasi branding “Lombok Friendly” yang berasal dari unsur pelaku usaha wisata, media, dan Pemda se Pulau Lombok, foto bersama usai kegiatan yang berlangsung di Hotel Astoria, Kamis (20/7). (SIGIT SETYO/RADAR LOMBOK)

MATARAM—Untuk identitas diri, semua orang, kelompok, komunitas, dan lainnya, pasti memiliki nama. Demikian penting nama itu, karena dari nama antar satu orang dengan lainnya, kelompok satu dengan lainnya, hingga komunitas satu dengan lainnya bisa saling mengenali, dan menunjukkan jati diri masing-masing.

Demikian pula dengan destinasi pariwisata, seperti Pulau Lombok yang dikenal memiliki keindahan alam, keunikan seni budaya, keragaman kerajinan, dan kelezatan kuliner tradisionalnya, kalau hendak lebih dikenal masyarakat luar daerah, bahkan mancanegara, tentu harus memiliki “branding” yang tepat.

“Tentunya branding ini harus simple (sederhana), mudah diingat, dan kata-katanya juga dapat mewakili secara keseluruhan karakter masyarakat maupun potensi yang ada di Pulau Lombok,” kata DR Heri Margono, Dosen Komunikasi Universitas Indonesia (UI), yang juga perancang branding “Friendly Lombok”, ketika sosialisasi branding destinasi Lombok di Hotel Astoria, Kamis (20/7).

Mengapa “Friendly Lombok” (Lombok yang ramah, red) yang diangkat sebagai branding untuk destinasi Pulau Lombok? “Pembuatan branding itu mewakili karakter masyarakatnya. Sungguh sangat beruntung kita yang hidup di Pulau Lombok ini, karena selain memiliki anugerah keindahan alam yang tiada tara, serta keunikan aneka seni budaya, masyarakatnya juga dikenal sangat ramah-tamah. Itu mengapa sisi keramahan masyarakat Lombok yang kita tonjolkan menjadi branding,” beber Heri.

Baca Juga :  Menikmati Ritual Mandi Safar di Gili Air

“Tentunya pembuatan branding ini juga telah melalui serangkaian proses yang panjang, baik melalui diskusi-diskusi, tatap muka, dan serap aspirasi dengan para budayawan, akademisi, pelaku usaha wisata, para tokoh, dan termasuk para pemimpin,” sambung pria yang juga Direktur PT. Insan Mandiri ini.

Sementara Kepala Bidang Media Ruang Asisten Deputi Pengembangan Komunikasi Pemasaran Pariwisata Mancanegara, Kementerian Pariwisata RI, Elizabet Hutagaul, dalam sambutan menyampaikan harapannya, dengan telah di launching branding “Friendly Lombok”, untuk kepentingan pemasaran pariwisata di mancanegara, maka Lombok sebagai sebuah daerah tujuan wisata akan semakin dikenal dunia.

Baca Juga :  Perkenalkan Pariwisata, Sekarbela Programkan “Rabu Besapuq”

“Kepentingan pemasaran pariwisata di luar negeri, saat ini Indonesia memiliki branding “Wonderfull Indonesia”. Sedangkan branding pariwisata daerah prioritas seperti “Lombok Friendly”, yang pada tanggal 16 Juni 2017 lalu telah di launching oleh Kementerian Pariwisata RI, bersama dengan semblian branding serupa di tanah air, akan menjadi sub branding Wonderfull Indonesia, yang akan semakin menguatkan gaungnya,” ujar Elizabet.

Kesepuluh branding destinasi daerah prioritas yang telah di launching itu jelas Elizabet, yakni Lombok (NTB), Bandung (Jawa Barat), Bali, Jakarta, Kepuluan Riau, Joglosemar (Jogja, Solo, Semarang), Coral Wonders (Wakatobi-Bunaken-Raja Ampat), Medan (Sumatera Utara, Makassar (Sulawesi Selatan), dan Banyuwangi (Jawa Timur).

“Sedangkan nama-nama brand yang diluncurkan, yaitu Friendly Lombok, Colorful Medan, Wonderful Riau Island, Enjoy Jakarta, Stunning Bandung, Java Cultural Wonders, Majestic Banyuwangi, Bali the Island of Gods, Explore Makassar, serta Coral Wonders untuk Bunaken, Wakatobi dan Raja Ampat,” pungkas Elizabet. (gt)

Komentar Anda