Bokek, Investor Global Hub Gagal Dipinjami China

INVESTOR GLOBAL HUB
MEGA PROYEK : Salah satu mega proyek di NTB, Global Hub Kayangan masih sebatas mimpi.

MATARAM – Salah satu investor yang sudah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk menanamkan modal di Global Hub Kayangan, yaitu Sundong Industry Holdings. Ternyata, investor asal Korea itu tidak memiliki uang.

Sejak beberapa waktu lalu, sempat beredar informasi bahwa Sundong merupakan perusahaan yang sudah bangkrut. Namun, Pemerintah Provinsi NTB tetap yakin. Alasannya, sudah biasa sebuah perusahaan mengalami hal semacam itu.

Untuk berinvestasi, tentu saja Sundong akan mengambil uang pinjaman. Ternyata, untuk meminjam pun tidak mampu. “Sundong tetap belum dapat uang yang dulu dijanjikan China dàn Jepang,” ungkap Direktur Utama PT Diamar Mitra Kayangan (DMK), Son Diamar kepada Radar Lombok, Kamis (18/3).

Sundong bersama PT DMK telah menandatangani MoU dengan Pemprov NTB dan KLU pada Agustus 2019 lalu. Nilai investasi yang akan dikucurkan sebesar 1 miliar dolar Amerika atau sekitar Rp 14 triliun. Investor tersebut telah mendapatkan lahan seluas 1.000 hektare untuk dikembangkan. Rencananya, Sundong akan membangun fasilitas galangan kapal, pembangkit listrik, pembangunan pusat-pusat pendidikan dan pelatihan dan lain-lain.

Menurut Son, Sundong tidak bisa menjadi pihak yang disalahkan. Mengingat, semua kendala yang ada saat ini karena adanya pandemi Covid-19. “Covid-19 kendala utama, tunggu Covid reda dan antar negara terbuka,” katanya.

Oleh karena itu, kata Son, proyek Global Hub pada dasarnya tetap berjalan. Hanya saja kondisinya saat ini yang tidak memungkinkan. Termasuk untuk mendapatkan investor. “Global hub itu tetap lanjut, hanya saja tertunda. Lama memang. Kalau ada orang protes dan minta bulan depan mulai, itu kalau Rocky Gerung bilang, dungu,” ujar Son Diamar.

Baca Juga :  Global Hub Kayangan Tinggal Mimpi Belaka?

Kepada seluruh masyarakat NTB, Son mengajak untuk sedikit berpikir tentang apa yang terjadi selama ini. Baik di NTB yang sebelumnya sempat diguncang gempa hingga pandemi saat ini. “Apa ada investasi triliunan jalan? Kenapa? Kita tau kan,” katanya.

Untuk mendapatkan investor Global Hub, memang tidak mudah. Apalagi situasi dan kondisi saat ini. “Begitu juga investor Australia, apa lagi Inggris. Kita masih menutup. Inggris punya virus varian baru. Eropa kita paling takut,” ucapnya. 

Hal yang sama terjadi untuk Korea dan Jepang, masih masih saling menutup diri karena pandemi. “Insya Allah, masih banyak investor yang mau. Hanya saja masih menunggu covid reda,” ujar Son optimis.

Tahun 2019 lalu, informasi yang sempat beredar menyebutkan, perusahaan Sungdong berada di bawah pengawasan pengadilan Korea sejak Maret 2018. Bahkan, Sundong berada di ambang kebangkrutan. Para kreditornya juga dilaporkan tidak mau memberikan dukungan keuangan.

Sungdong, memiliki galangan kapal di Tongyeong, 330 kilometer selatan Korea. Krisis keuangan global dan kemerosotan industri, membuat Sungdong terdampak parah.

Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi NTB, H Muhammad Rum mengatakan, pihaknya dan semua pihak terus berupaya merealisasikan proyek ratusan triliun itu. “Saat ini masih diikhtiarkan semua,” katanya.

Baca Juga :  Pemprov NTB Tawarkan Global Hub Jadi Kawasan Industri Galangan Kapal

Global Hub Kayangan direncanakan akan menyerupai Kota Dubai, Uni Emirat Arab. Jumlah penduduknya nanti sekitar 1 juta jiwa pada lahan sekitar 7 ribu hektar. Kawasan tersebut akan dibangun pelabuhan modern yang dapat menampung kapal-kapal raksasa dengan panjang 500 meter. Di sana juga akan dibangun kilang minyak.

Kendala utama pembangunan Global Hub, adalah biaya yang cukup besar. Meskipun begitu, diyakini akan tetap bisa terwujud. “Ini menyangkut investasi besar Rp 135 triliun, jadi harap bersabar ya,” ujar Mohammad Rum.

Asisten II Pemprov NTB, H Ridwan Syah menambahkan, proyek Global Hub sudah bukan lagi tanggungjawab utama Pemerintah daerah Kabupaten Lombok Utara (KLU) dan Provinsi NTB. Namun lebih dari itu, Global Hub telah menjadi aset nasional yang sudah pasti diprioritaskan oleh Presiden RI Joko Widodo.

Investor juga pasti akan banyak berdatangan. Berbagai bantuan fasilitas dari APBN juga akan digulirkan. “Seperti apa penanganannya oleh pusat, nanti ada koordinasi lintas kementerian/lembaga,” ucapnya.

Global Hub kedepan akan menjadi salah satu proyek prioritas pemerintahan Jokowi. Mengingat, sudah masuk dalam RPJMN. “Jadi nanti pasti banyak investor juga yang tertarik,” katanya. (zwr)

Komentar Anda