Berkunjung ke “Kampung Halal” Karang Jangkong Mataram

Tengah Kota Serasa di Tengah Desa

Berkunjung ke “Kampung Halal” Karang Jangkong Mataram
WISATA HALAL : Karang Jangkong (Kangkong) Wisata halal yang saat ini mulai berbenah untuk menyambut para wisatawan yang datang. (Zulfahmi/Radar Lombok)

Brand wisata halal yang sudah melekat di Provinsi NTB menjadi peluang besar yang terus dikembangkan oleh para pelaku pariwisata di daerah ini. Untuk pertama kalinya kampung wisata halal pun disiapkan di Kota Mataram.


ZULFAHMI-MATARAM


Lingkungan Karang Jangkong merupakan salah satu dari 325 lingkungan yang ada di Kota Mataram masuk wilayah Kelurahan Cakranegara Barat Kecamatan Cakranegara. Beberapa bulan terakhir ini lingkungan ini mulai berbenah di bawah tangan-tangan kreatif para anggota kelompok sadar wisata (Pokdarwis) “Kangkong”.

Salah satu inisiator kampung wisata halal “Kangkong”, Ida Wahyuni Sahabudin, menjelaskan kampung halal Karang Jangkong adalah sebuah konsep destinasi wisata yang ada di pusat kota yang menyajikan konsep wisata pedesaan. Jadi wisatawan yang datang ke kampung ini akan disajikan beragam akomodasi wisata mulai dari tempat menginap sesuai syar’i yang terdiri dari satu kamar lengkap dengan peralatan salat serta penunjuk arah kiblat. Tapi yang menarik itu lokasi penginapan ini ada di rumah warga.”Jadi konsep wisata halal “Kangkong” ini adalah wisata di tengah kota rasa desa,” kata Ida kemarin.

Baca Juga :  Pelaku Wisata Minta Dermaga Apung Lombok Tengah Dibongkar

Saat ini sudah ada sekitar 40 warga yang sudah menyatakan diri siap untuk mendukung konsep kampung wisata halal di Karang Jangkong. Mereka diberikan edukasi dan sudah mempersiapkan rumah mereka yang sudah sesuai standar hotel untuk menampung para tamu yang datang.

Selama menginap di kampung ini para wisatawan disajikan berbagai kegiatan masyarakat yang masih asli seperti suasana pedesaan, dengan tinggal di rumah warga wisatawan akan mengikuti kegiatan wisata seperti membuat kopi khas Sasak dimana wisatawan bisa ikut membuat kopi Lombok secara tradisional mulai dari menggoreng, menumbuknya sampai kepada menikmati, semuanya disajikan secara tradisional dan wisatawan bisa ikut terlibat langsung.

Selain itu ada juga fasilitas wisata yang lainnya seperti program magrib mengaji, dimana untuk wisatawan yang muslim yang ingin melihat kegiatan masyarakat pada malam hari terutama jelang magrib. Pada jam ini wisatawan bisa ikut langsung pada kegiatan masyarakat lokal untuk mengaji bersama.

Dilanjutkan Ida, yang paling penting dalam konsep wisata halal yaitu semua tamu yang datang ke lokasi wisata halal ini yaitu harus berpakaian sopan tidak boleh menggunakan celana pendek apalagi menggunakan pakaian yang seksi.” Yang paling utama para tamu harus menggunakan pakaian sopan (kain) selama berada di kampung wisata halal,” tegasnya.

Target Ida adalah para backpacker yang datang ke Lombok, sebab harga kamar yang disajikan ini adalah harga untuk para backpacker yang tentunya harganya sesuai dengan harga mereka. Namun fasilitas yang bisa didapatkan tentunya sesuai standar hotel.

Kampung wisata halal ini kata Ida sudah dikemas sesuai Peraturan Gubernur NTB tentang Pariwisata Halal. Dimana dalam wisata ini wisatawan tidak akan menemukan Miras dan minuman alkohol lainnya.

Baca Juga :  Pendaki Rinjani Luar Negeri Meningkat

Pondok wisata halal, wisata religi, English Fun, Wisata Riligi, pameran UMKM dan Bale pintar sudah disediakan di kampung wisata ini. Dengan keberadaan kampung wisata halal ini diharapkan akan bisa memberikan pilihan destinasi wisata dengan konsep yang berbeda dari tempat wisata yang lainnya.”Wisatawan di Kota Mataram akan bisa mendapatkan suasana baru di tengah kota,” katanya.

Dengan jumlah 654 KK dan dukungan dari semua masyarakat mulai dari remaja, ketua RT dan RW kampung wisata halal ini bisa sukses membuka peluang ekonomi bagi masyarakat dan tentunya menambah destinasi wisata di Kota Mataram, keberadaan kampung wisata ini rencananya akan diresmikan hari ini.(*)

Komentar Anda