Bank NTB Syariah Perkirakan Zakat Perusahaan Bisa Terhimpun Rp5 Miliar

Direktur Utama Bank NTB Syariah H Kukuh Rahardjo.

MATARAM – Bank NTB Syariah mulai tahun 2023 menarik zakat perusahaan sebesar 2,5 persen dari total laba kinerja. Diperkirakan pada tahun 2023 ini, zakat perusahaan Bank NTB Syariah bisa terhimpun di angka Rp5 miliar.

“Kalau melihat kinerja Bank NTB Syariah di tahun 2023 ini, insyaallah penerimaan zakat perusahaan di sekitaran Rp5 miliar,” sebut Direktur Utama PT Bank NTB Syariah H Kukuh Rahardjo, kemarin.

Kukuh menjelaskan bahwa penarikan zakat perusahaan mulai diberlakukan untuk kinerja tahun 2023 ini. Hal tersebut sesuai dengan hasil kesepakatan dewan komisaris dan direksi Bank NTB Syariah dan disetujui oleh pemegang saham. Perhitungan penarikan zakat perusahaan diambil dari jumlah total keuntungan atau laba bersih selama tahun 2023.

Di mana pada tahun 2023 ini ditargetkan laba bersih Bank NTB Syariah di kisaran Rp200 an juta. Laba bersih itu mengalami kenaikan dibandingkan dengan torehan pada tahun 2022 yang sebesar Rp181 miliar. Dari capaian Rp200-an miliar itu akan dikurangi dengan zakat perusahaan dan dana sosial atau corporate social responsibility (CSR).

Baca Juga :  Bangkitkan Pariwisata Melalui Lomba Fotografi Bank NTB Syariah 2020

Untuk pengelolaan dana zakat perusahaan, kata Kukuh, nantinya akan diserahkan langsung ke Badan Amil Zakat Nasional Daerah (Baznasda) Provinsi dan juga Bazda kabupaten/kota di NTB. Selain itu juga ada sebagian dikelola oleh Yayasan Bank NTB Syariah.

“Zakat perusahaan akan dikelola oleh Basnasda Provinsi dan Kabuapten/Kota dan juga Yayasan Bank NTB Syariah,” beber Kukuh.

Selain penarikan zakat perusahaan dan CSR, Bank NTB Syariah juga memberlakukan zakat pegawai. Untuk zakat pegawai ini dipotong langsung oleh Baznasda. Hanya saja, tidak semua pegawai Bank NTB Syariah yang sudah memenuhi nisab untuk zakat ini. Namun sebagian besar pegawai sudah rutin dilakukan pemotongan zakat pegawai oleh Baznasda NTB.

Baca Juga :  Gubernur Pilih Hj Selly Jadi Komisaris Bank NTB Syariah

Kukuh menjelaskan, bahwa zakat perusahaan dan CSR itu memiliki perbedaan. Jika CSR itu ketentuanya dialokasikan 5 persen dari total laba, sementara untuk zakat perusahaaan itu kesepakatannya adalah 2,5 persen dan dikelola oleh Baznasda Provinsi dan Kabupaten/Kota. Sementara itu untuk CSR dikelola oleh Bank NTB Syariah dan juga Pemeritah Provinsi serta Pemkab/Pemkot. Dengan demikian zakat perusahana dan CSR itu beda pengelolaannya.

“Zakat perusahaan itu diluar dana CSR Bank NTB Syariah,” imbuh Kukuh. (luk)

Komentar Anda