Astindo Dorong Pelaku Usaha Terapkan Biaya Wisata Murah

Untuk Pariwisata NTB Bangkit Pascagempa

Wisata Murah
WISATA – Suasana Gili Terawangan pascagempa bumi yang mengguncang Lombok, nampak masih sepi dari kunjungan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Hanya nampak pekerja dan masyarakat lokal. (Dok Radar Lombok)

MATARAM Pascagempa bumi yang mengguncang Lombok akhir Juli dan awal Agustus beberapa waktu lalu telah membuat industri pariwisata NTB terpuruk. Bahkan hal tersebut kian jatuh, setelah sejumlah maskapai penerbangan komersil mengurangi flight/frekwensi jumlah penerbangannya ke Lombok. Akibatnya, harga tiket pesawat naik drastis dan ujungnya adalah berdampak terhadap jumlah kunjungan wisatawan yang semakin anjlok ke Lombok.

Terkait hal tersebut, Asosiasi Travel Indonesia (Astindo) Provinsi Nusa Tenggara Barat mendorong pelaku usaha pariwisata yang ada di NTB untuk bersama-sama menyelamatkan pariwisata NTB dengan menerapkan paket wisata murah dalam rangka mendongkrak tingkat kunjungan wisatawan ke NTB, baik itu domestik maupun mancanegara.

 “Kita harus bisa menyediakan paket fali fomanial, artinya paket pariwisat- yang murah. Artinya itu menguntungkan dan ini paket yang mudah kita organisir bersama stekolder lainnya,” kata Ketua DPD Astindo NTB Awan Aswinabawa, Senin (24/12)

BACA JUGA: Tiga Desa Wisata Rawan Bencana

Menurut Awan, pascagempa bumi yang melanda Lombok dan Sumbawa tidak bisa dipungkiri berdampak besar terhadap anjloknya tingkat kunjungan wisatawan ke NTB dan ini menjadi tantangan semakin berat untuk travel agent. Dimana tantangan tersebut bukan hanya terjadi karena faktor internal, tetapi juga lebih banyak karena pengaruh eksternal itu sendiri.

“Jadi disini ada semacama sugesti pesepektif dari pasar. Dimana mereka masih ada perasaan kurang aman, oleh karena itu PR terbesar kita bagaimana melakukan satu sistem piaring, public relation yang masif,” jelasnya.

Dikatakannya, dalam membangkitkan pariwasata, tidak bisa dilakukan sendirian teramsuk dari pemerintah juga tidak bisa bekerja sendiri, tetapi semua stekloder di pariwisata juga harus bersatu padu. Begitu juga peran penting dari media, bagaimana menciptakan persepsi yang positif mengenai destinasi wisata di NTB pascagempa bumi, bahwa NTB dalam kondisi aman dan nyaman untuk dikunjungi.

Selain itu, Awan juga menyadari bahwa persaingan sekarang ini berat yang di pengaruhi oleh faktor eksternal, yang tidak hanya sebatas pada bencana alam saja. Contohnya bahwa sekarang ini dari sisi harga tiket yang menjadi pembicaraan harga tinggi, tetapi Astindo menyadari ini tidak lepas dari hukum ekonomi itu sendiri.

BACA JUGA: Mengunjungi Destinasi Baru Pariwisata Lombok Tengah

Sementara itu, penurunan yang terjadi pasca bencana alam untuk di wilayah perkotaan saja, misalnya sekarang dari tingkat hunian kamar hotel yang ada sekarang berkisar di angka 45-55 persen.

“November sampai desember ini kita tertolong adanya dari MICE beberapa korporasi. Tetapi tantangan terbesar di daerah kawasan wisata Senggigi dan Gili Terawangan yang memang agak berat,” imbuhnya. (cr-dev)

Komentar Anda