Askrindo Siapkan Penjaminan KUR Rp 1,5 Triliun

ASKRINDO

MATARAM—Kementerian Koordinator Perekonomian menargetkan penyaluran kredit usaha rakyar (KUR) lebih besar dari realisasi tahun 2016. Plafon yang semakin meningkat tentu saja akan berdampak terhadap realisasi penjaminan dari lembaga penjamin yang telah ditunjuk pemerintah.

Area Managing Director Askrindo Cabang Mataram, Pamuncak Ijul Samugi mengatakan,  meningkatnya plafon KUR juga tejadi di Provinsi Nusa Tenggara Barat.

“Tahun ini kami di Askrindo Cabang Mataram sebagai lembaga penjamin KUR sudah menyiapkan dana penjaminan sesuai dengan plafon dari pusat,” kata Samugi, Rabu kemarin (8/3).

Pada tahun 2017, Askrindo Cabang Mataram sebut Samugi, menyiapkan peningkatan penjaminan dari realisasi tahun 2016. Dimana realisasi penjaminan khusus untuk KUR di Provinsi NTB sebesar Rp1,236 triliun. Untuk tahun 2017 ini, Askrindo NTB menyiapkan lebih dari Rp1,5 triliun untuk penjaminan KUR di Provinsi NTB. Untuk penjaminan KUR pada tahun 2017 khsusnya selama Februari, Askrindo Cabang Mataram sudah memberikan penjaminan sebesar Rp74,118 miliar.

Baca Juga :  OJK Minta Alokasi KUR Pertanian dan Perikanan Diperbesar

[postingan number=3 tag=”ekonomi”]

Dikatakanya, sesuai dengan keinginan pemerintah pusat bahwa penyaluran KUR lebih diperbesar di sektor pertanian, peternakan dan kelautan perikanan, menurut Samugi, hal tersebut sangat bergantung dari lembaga perbankan menjadi penyalur kredit. Askrindo sebagai lembaga penjaminan hanya memberikan penjaminan bagi debitur KUR yang dianggap layak oleh industri perbankan. “Kita berharap tahun 2017 ini KUR lebih berkontirbusi di sektor pertanian, peternakan dan perikanan sesuai dengan keinginan pemerintah pusat,” harapnya.

Baca Juga :  Penyaluran KUR Semester I Tembus Rp 1,140 Triliun

Ditambahkan, jika melihat realisasi KUR pada tahun 2016 di Provinsi NTB, antara Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa terdapat perbedaan. Jika di Pulau Lombok penyaluran KUR didominasi bahkan hingga 80 persen dialokasikan untuk sektor perdagangan. Sementara di Pulau Sumbawa justru berbanding terbalik, dimana penyaluran KUR didominasi sektor pertanian, peternakan dan kelautan perikanan lebih dari 80 persen, sementara kurang dari 20 persen di sektor perdagangan. “Kita berharap sektor unggulan di NTB seperti pertanian, peternakan dan kelautan perikanan lebih besar realisasi KUR,” tutupnya. (luk) 

Komentar Anda