Adu Strategi Ketua Tim NADI dan JODA

Ketua Tim Pemenangan Djohan-Najmul Pilkada 2010, Fajar Marta ditunjuk menjadi Ketua Tim Pemenangan Najmul-Suardi Pilkada 2020. F-Ketua Tim Pemenangan Najmul-Sarif Pilkada 2015, Raden Nuna Abriadi ditunjuk menjadi Ketua Tim Pemenangan Djohan Sjamsu-Danny Karter Febrianto Ridawan. (HERY MAHARDIKA/RADAR LOMBOK)

TANJUNG–Ketua Tim Koalisi Parpol Najmul Akhyar-Suardi (NADI) Fajar Marta dan Ketua Tim Koalisi Parpol Djohan Sjamsu-Danny Karter Febrianto Ridawan (JODA) Raden Nuna Abriadi besiap adu strategi pada perhelatan pilkada.

Fajar Marta adalah Ketua DPC NasDem KLU yang baru saja ditunjuk. Sebelumnya Fajar adalah Ketua KPU KLU dua periode. Hingga akhirnya memutuskan berhenti di sisa masa jabatan untuk pencalonan di Pileg 2019 melalui NasDem dan kini berhasil terpilih menjadi Anggota DPRD KLU periode 2019-2024. Dan jauh sebelum itu, Fajar juga pernah menjadi Ketua Tim Pemenangan Djohan Sjamsu-Najmul (JONA) pada Pilkada 2010. Dan dengan ditunjuknya ia sebagai Ketua Tim Koalisi Parpol NADI, Fajar mengaku siap memenangkan NADI. “Ini semua atas keputusan semua partai koalisi dan pendukung,” ungkapnya, Kamis (10/9).

Sebagai ketua lanjutnya, ia dengan koalisi yakni Demokrat, PAN, Golkar, PPP, NasDem, dan PBB serta partai pendukung seperti Hanura dan Gelora siap bekerja dengan strategi yang dibahas bersama. “Kaitan strategi politik tentu menjadi rahasia kami di internal dalam memenangkan paket NADI pada perhelatan pilkada ketiga yang digelar di Lombok Utara,” tegasnya.

Masing-masing partai koalisi memiliki basis kemenangan di lima kecamatan yang ada. Semua basis itu akan dimaksimalkan untuk pemenangan NADI. “Saya sendiri optimis akan kembali memenangkan Pilkada seperti pada saat menjadi Ketua Tim Pemenangan pada Pilkada 2010,” terangnya.

Sementara itu, Ketua Tim Koalisi Parpol JODA Raden Nuna Abriadi, menjabat anggota DPRD kabupaten sejak KLU masih bergabung dengan Lombok Barat. Kemudian dalam dua periode belakangan menjadi Anggota DPRD NTB. Nuna pun dipercaya menjadi Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDIP NTB. Dan pada saat Pilkada 2015, Nuna selaku Ketua Tim Pemenangan Najmul-Sarifudin (NASA) berhasil mengantarkan NASA duduk di kursi 1 dan 2. “Calon kami punya histori tersendiri dengan masyarakat militannya. Ditambah lagi dengan partai koalisi PDIP, Gerindera, PKS dan PKB dengan masa nahdiyin,” ungkapnya.

Ia mengaku, fokus perjuangan sedang dilakukan di Kecamatan Bayan dan sekarang ini sudah membuahkan hasil. Soal kemudian ditunjuknya Fajar Martai sebagai Ketua Tim Koalisi NADI, menurut Nuna tak masalah. Justru dirinya sangat mengapreasiasi, karena kian menghangatkan kompetisi. “Dan bagi kami PDIP sangat senang dengan kompetisi bahkan akan menjadi sangat jengah jika melihat lawan itu memiliki kompetitor yang bagus. Dan sebaliknya, kami tidak bersemangat nantinya ketika tidak ada kompetitor yang dianggap kuat,” ungkapnya.

Diungkapkan, PDIP, Gerindra, dan PKS memiliki basis massa riil; selalu tegak lurus dengan keputusan partai. Secara nasional partai koalisi yang ada di JODA adalah partai yang memilki adat kepatuhan dan loyalitas  terhadap keputusan partai. “Tapi saya tidak mau mencampuri urusan dapur partai koalisi Najmul-Suardi, namun yang saya lihat yang saya baca ada sisi-sisi yang kontradiktif,” bebernya.

Apalagi dalam beberapa pertemuan, gestur beberapa pengurus parpol koalisi NADI tidak total. “Intinya walaupun ketua tim koalisi yang ditunjuk Najmul-Suardi adalah salah satu tokoh berpengalaman di politik, itu akan menjadi energi tambahan di kami untuk lebih bersemangat,” katanya. (flo)

Komentar Anda