SELONG—Presiden Indonesia, Ir. H. Joko Widodo bersama Ibu Negara, Iriana Jokowi menyempatkan diri mengunjungi warga korban gempa bumi di Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur (Lotim), usai kunjungan ke Sumbawa, Senin kemarin (30/7). Presiden bersama rombogan terbang dari Sumbawa menggunakan helikopter.
Helikopter yang membawa Jokowi mendarat di Lapangan SPN Belanting sekitar pukul 08.00 Wita. Didampingi Gubenur NTB, TGH. M. Zainul Majdi, Menteri PUPR, Kepala BNPB, dan beberapa pejabat penting lainnya, Presiden langsung bergerak menuju ke salah satu lokasi pengungsian warga di Lapangan Umum Desa Madayin, Kecamatan Sambelia. Desa ini merupakan salah satu dari beberapa desa di kecamatan itu yang terkena dampak cukup parah akibat gempa bumi dengan kekuatan 6,4 skala richter (SR) yang terjadi Minggu lalu (29/7), sekitar pukul 07.46 Wita.
BACA JUGA: LOMBOK BERDUKA : Diguncang Gempa 6,4 Skala Richter
Tiba di lokasi, Presiden, bersama Ibu Negara disambut ratusan pengungsi yang telah menunggu. Presiden kemudian menyalami satu persatu warga yang ada di pokso pungsian. Selanjutnya presiden memberikan bantuan langsung berupa bingkisan yang didalamnya berisi sejumlah kebutuhan pokok, termasuk bantuan kelengkapan sekolah bagi anak-anak. Setelah itu Jokowi bersama Gubenur juga meluangkan waktu untuk melihat sejumlah rumah warga yang hancur di terjang gempa. “Yang pertama saya mengucapkan duka yang mendalam atas musibah yang terjadi ini. Terutama untuk warga yang meninggal,” kata Jokowi.
Presiden juga meminta agar rumah warga yang roboh, baik itu rusak berat maupun ringan di dua kecamatan di Sembelia dan Sembalun, termasuk di KLU agar didata dan di verifikasi semua. Sehingga bisa diketahui berapa jumlah total rumah warga yang rusak akibat terkena dampak gempa. “Nanti Pak Gubenur yang akan menyampaikan total kerusakan semuanya. Supaya bisa segera mungkin dilakukan perbaikan,” imbuhnya.
Untuk perbaikannya sendiri kata dia, setiap warga yang rumahnya rusak akan diberikan bantuan dalam bentuk uang tunai. Besaran bantuan yang diterima tentu akan sesuai dengan kondisi kerusakan yang dialami. Nilainya diperkirakan sekitar Rp 50 juta perorang, terutama untuk warga yang rumahnya mengalami rusak parah. Nantinya warga sendiri yang akan melakukan perbaikan setelah bantuan itu di terima.