Lingkungan Kekalik Jaya telah lama dikenal sebagai pusat produksi tahu dan tempe terbesar di Pulau Lombok. Dulu limbah pengolahan tahu menjadi problem, tapi kini tidak. Ini berkat kreativitas pemuda-pemuda “Batur Kreatif” Kekalik Jaya.
SUDIRMAN-MATARAM
Dulu limbah produksi tahu ditemukan dengan mudah di Sungai Ancar. Namun kini Pemuda Kekalik Jaya punya terobosan mengolah limbah tahu menjadi bahan bernilai ekonomis.
Pemuda di Lingkungan Kekalik Mataram yang tergabung dalam “Batur Kreatif Kekalik Jaya” berhasil membuat inovasi baru. Mereka mampu menyulap limbah tahu menjadi paving block dan loster (lubang angin).
Ketua “Batur Kreatif Kekalik Jaya”, Junaidi Masriawan, menyebut langkah ini belakangan mulai dikembangkan untuk solusi meningkatkan ekonomi warga setempat. Hasil produksi ini merupakan terobosan menyelamatkan sungai dari limbah sehingga tidak membuat sungai tercemar. Sungai dikembalikan ke fungsinya sebagai tempat produksi ikan. “ Kelompok ini tempat berkumpul pemuda. Setelah melakukan riset, kita berhasil mencetak paving block, loster, dan terbaru batako yang tengah dikembangkan dari limbah tahu,” katanya kepada Radar Lombok kemarin.
Dari sejumlah pengusaha tahu di lingkungan tersebut, anggota kelompok ini mengambil sampel. Mengenai kualitas pun tidak kalah bagusnya dengan paving block yang berbahan dasar krikil dan batu.