PRAYA– Sejak berdiri sekitar 168 tahun silam masyarakat desa Lendang Ara Kecamatan Kopang Lombok Tengah memimpikan memiliki kantor desa baru.
Kepala Desa Lendang Ara Lalu Suparmanto mengakui masyarakatnya sangat ingin melihat desanya memiliki kantor desa baru yang permanen. Selama ini, lahan kantor desa sering bermasalah seiring pergantian kepala desa terkait status kepemilikan lahannya. ’Lantaran selalu menimbulkan persoalan sehingga masyarakat sangat memimpilkan adanya kantor desa baru yang sifatnya segera,’’ terangnya Senin kemarin (29/5).
Berdasarkan aspirasi masyarakat, Lalu Suparmanto mengambil keputusan untuk mengumpulkan semua warga di tahun 2013 lalu. Berdasarkan kesepakatan warga dan pemerintah desa, akhirnya diputuskan untuk membangun kantor desa baru dengan membebaskan lahan seluas 7 are. Biaya pengadaan lahan dan pembangunan kantor desa tahap awal dari Alokasi Dana Desa (ADD) sebesar Rp 300 juta ditambah sumbangan sukarela dari warga Lendang Ara sebesar Rp 60 juta. Pada tahap awal ini dilakukan penimbunan lokasi dan pembangunan tembok pagar keliling. ‘’Waktu itu kami membeli tanah warga dengan harga satu arenya sebesar Rp 15 juta,’’ katanya.
Tahap selanjutnya dianggarkan kembali Rp 200 juta pada tahun 2014/2015 untuk melanjutkan proses pembangunan kantor desa. Pada tahap ini dibangun aula dan ruang lembaga desa. Lalu taun 2017 kembali digelontorkan anggaran sebesar Rp 76 juta untuk melengkapi fasilitas pendukung untuk bisa melayani masyarakat dengan maksimal. Anggaran tersebut digunakan pemerintah desa untuk membeli komputer, AC dan televisi dan perlengkapan lainnya. ‘’Saat ini fasilitas yang diimiliki desa untuk memmberikan pelayanan kepada masyarakat sudah tergolong lengkap,’’ terangnya.
Rencananya, tahuan depan akan dibangun taman untuk mempercantik kantor desa ini. ‘’Hal ini kami lakukan agar ketika masyarakat ke kantor desa juga bisa merasa nyaman,’’ harapnya.
Menurutnya, semua ini dilakukan semata-mata untuk memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat. Keberadaan kantor desa ini berdampak positif bagi masyarakat. Dampak yang sangat dirasakan oleh pemerintah desa yakni tingginya kesadaran masyarakat berpartisipasi dalam pembangunan. Suparmanto mencontohkan saat ada perbaikan jalan desa yang rusak, masyarakat dengan kesadarannya terlibat dalam perbaikan itu.” Kini kondisi jalan desa dua tahun terakhir ini berangsur-angsur dalam kondisi baik. Hampir 75 persen kondisi jalan desa dalam kondisi baik,’’ paparnya.
Desa Lendang Ara berada di perbatasan Lombok Tengah dan Lombok Timur. Suparmanto meminta Pemkab Lombok Tengah untuk memperhatikan jalan yang statusnya jalan kabupaten. Pasalnya, kerap kali meminta pemerintah desa untuk memperbaiki jalan perbatasan yang rusak karena jalan kabupaten di Lotim kondisinya sangat baik. ‘’Dalam hal ini kami sangat meminta perhatian pemerintah kabupten dalam hal ini Bupati Loteng,’’ terangnya.
Bupati Loteng, HM Suhaili FT dikonfirmasi terkait permintaan warga Lendang Ara menyatakan, semua jalan di Loteng menjadi perhatiannya. Lantaran masih banyak kondisi jalan Loteng yang juga yang rusak. Masyarakat desa Lendang Ara diminta untuk bersabar karena jalan yang melintasi desanya pasti akan diperbaiki secepatnya. ‘’Pasti akan kami perhatikan semua aspirasi warga Loteng dalam waktu dekat dn secepatnya,’’ yakinnya.(wid/*)