SELONG – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Lepak Timur Kecamatan Sakra Timur, Lombok Timur patut ditiru oleh desa lain.
Dengan memanfaatkan potensi yang ada, BUMDes ini mengelola peternakan dengan mengembangkan ternak kambing Etawa dan England. Pengembangan ternak kambing ini mengalami perkembangan cukup pesat di desa tersebut.
Kepala Desa (Kades) Lepak Timur, Muhamad Tahir mejelaskan, pengembangan ternak kambing lewat BUMDes ini terinspirasi dari cerita sahabat Rasulullah bernama Saklabah yang beternak dua ekor kambing lalu menjadi ratusan ekor. Bukan itu saja, melalui BUMDes ini dirinya mencoba menghidupkan kembali kebiasaan masyarakat desa setempat yang dahulu mayoritas adalah peternak.
“Tahap pertama, kami anggarkan Rp 50 juta. Alhamdulillah sekarang hasil ternaknya maju pesat,”ungkapnya Rabu kemarin (18/1).
[postingan number=3 tag=”desa”]
Dana itu digunakan BUMDes untuk membeli kambing. Selanjutnya, BUMDes bermitra dengan masyarakat. Kambing-kambing itu dipelihara oleh masyarakat dengan sistem bagi hasil. Kini, jumlah kambing milik BUMDes ini berjumlah ratusan ekor. “Kami disini berlakukan sistem mudharabah (bagi hasil), antara BUMDes dengan masyarakat peternak,”jelasnya.
Diakui Tahir, manfaat program ternak itu sangat dirasakan masyarakat setempat. Mereka diantaranya banyak mulai berpikir tidak lagi mau bekerja mencari rezeki keluar negeri sebagai TKI. Sebab, dalam enam bulan mereka bisa mendapatkan hasil dari beternak kambing ini.
Kini, banyak masyarakat yang tertarik beternak dan membeli sendiri kambing. Pasalnya, mereka yang sudah mendapat program ini dilihatnya cukup berhasil. “Agar terus berkembang, hasil ternak pada masyarakat yang sudah mendapatkan program ini kita kembangkan lagi pada masyarakat yang belum mendapat bagian. Syaratnya, mereka harus punya kandang dulu,”bebernya.
Lebih lanjut dijelaskan, pengembangan ternak kambing di desanya ini membuat dosen Universitas Mataram (Unram) tertarik. Bahkan, mahasiswa Unram nantinya akan dikirim kedesa ini, untuk melakukan praktikum dan penelitian. “Kedepan, kami ingin mengembangkan keproduksi susu. Insya Allah, kami akan berupaya membuat desa ini menjadi sentra produksi susu kambing perah,”cetusnya.
Salah satu peternak Desa Lepak Timur, Mahnan mengaku sangat mendukung program desa yang dikelola BUMDes ini. Dampak pengembangan ternak sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat setempat. Sehingga, mereka yang sudah beternak kambing sekarang ini, minimal mendapat penghasilan hingga Rp 5 juta. Bagaimana tidak, dalam enam bulan sudah bisa melihat hasilnya.
“Kita berharap program ini berkembang terus. sehingga perubahan ekonomi masyarakat juga menjadi bagus,”harapnya.(cr-wan)