KB Solusi Jitu Cegah AKI

Lalu Muhiban (MUHAMMAD HAERUDDIN/RADAR LOMBOK)

PRAYA-Melonjaknya angka kematian ibu (AKI) melahirkan di Lombok Tengah tahun 2016, direspon Ketua Komisi IV DPRD setempat, Lalu Muhiban.

Dia mengaku, sosialisasi program Keluarga Berencana (KB) harus terus digalakkan untuk mencegah kasus tersebut. Menurutnya, penyadaran kepada masyarakat tak hanya perlu dilakukan kepada yang sudah berkeluarga atau menikah. Tetapi,  sosialisasi itu juga perlu dilakukan kepada orang yang belum menikah. Seperti kepada siswa di tingkatan SMP maupun SMA. ‘’Dengan demikian, maka masyarakat akan paham arti pernikahan dini dan bahayanya terhadap ibu melahirkan,’’ ungkap Muhiban, kemarin (19/10).

Baca Juga :  Program KB KSB Tidak Capai Target

Ditambahkan Sekretaris Komisi IV DPRD Lombok Tengah, Didik Ariesta, tingginya AKI ini sebenarnya bisa dicegah dengan catatan masyarakat taat aturan KB. Di mana dalam aturan ini sebenarnya sudah ada semua batasan boleh dan tidaknya ibu melahirkan. Mulai dari tingkatan umur, batas umur, sampai jarak waktu normal ibu melahirkan. ‘’Kalau saja masyarakat taat aturan, mungkin kasus AKI tak sebanyak tahun ini,’’ sesalnya.

Didik juga mengusulkan, agar Pemkab Lombok Tengah memiliki inisiatif lebih meminimalisir tingginya angka pernikahan dini. Sebab, kasus ini menjadi pompa penyebab tingginya AKI. Hal ini sudah diakui sejumla pihak terkait selama ini. Tetapi, belum ada upaya nyata dari pemerintah daerah untuk meminimalisir angka pernikahan dini. ‘’Multikasus itu memang salah satu penyebabnya, tapi yang mendominasi adalah akibat pernikahan dini,’’ katanya.

Baca Juga :  Segala Anyar Jadi Desa KB

Diketahui, angka AKI di Lombok Tengah melonjak drastis tahun 2016 ini. Yakni menjadi 22 kasus per September, jika dibandingkan tahun 2015 sebanyak 20 kasus. (cr-met)

Komentar Anda