TALIWANG-Realisasi kepesertaan atau aseptor Keluarga Berencana (KB) di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) tahun 2016 lalu, tidak mencapai target. Terlebih target bagi peserta aktif dan peserta aktif Pasangan Usia Subur (PUS).
Sekretaris Dinas Keluarga Berencana Muhamad Suharno tidak memungkiri, target kepesertaan KB PUS tahun lalu tidak mencapai target. Hingga akhir tahun 2016, realisasi hanya sekitar 85 persen dari target sekitar 23. 619 aseptor dengan beberapa jenis kontrasepsi yang diprogram bagi pasangan usia subur.
Dari delapan kecamatan di KSB yang menerapkan program KB, Kecamatan Seteluk yang paling rendah, sekitar 60 persen. Padahal katanya, aseptor program KB di kecamatan tersebut cukup potensi.
Sejauh ini kata Harno sapaan akrabnya, belum bisa dipastikan penyebab minimnya capaian program KB di kecamatan tersebut. Namun katanya, dinas tidak bisa menyalahkan aseptor atau masyarakat setempat. Melainkan terlebih dahulu yang akan dilakukan, melakukan evaluasi secara menyeluruh internal disemua struktur organisasi dinas dari tingkat kecamatan hingga tingkat desa.
[postingan number=3 tag=”kb”]
Sebab katanya, untuk mensukseskan program KB ini, harus didukung petugas dari tingkat kecamatan hingga desa yaitu Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) di kecamatan dan PPL di tingkat desa. ‘’Semua organisasi petugas KB telah terbentuk hingga tingkat dusun,’’ jelasnya.
Dengan struktur petugas hingga tingkat dusun, realisasi yang tidak sesuai target tentu saja patut dipertanyakan. Dugaan sementara, petugas lapangan di Kecamatan Seteluk kurang intensif melakukan sosialisasi dan penyuluhan diwilayah kerjanya. ‘’Kita sudah panggil PPL dan PL KB Kecamatan Seteluk, lebih aktif melakukan sosialisasi kepada masyarakat, terlebih bagi peserta aktif dan peserta baru, sesuai sasaran program KB bagi pasangan usia produktif,’’ katanya.
Upaya lain yang ditempuh meningkatkan pemahaman aseptor, dalam waktu dekat ini akan melakukan penyuluhan dan sosialisasi program KB dipusatkan di Kecamatan Seteluk, Kegiatan itu rencananya akan mengundang pemateri dari Pemerintah Provinsi NTB.
Itu dilakukan, guna memacu pemahaman kepada masyarakat dan aseptor. Harapannya tahun 2017 ini, target program KB yang diterapkan terealisasi sesuai target 100 persen. (is)