MATARAM—Sekertaris Komisi IV Bidang Pendidikan DPRD Kota Mataram, Herman, merespon adanya protes jalur Bina Lingkungan (BL) yang dikeluhkan oleh kalangan masyarakat.
Politisi Gerindra ini telah menerima beberapa laporan orangtua yang masuk melalui jalur Bina Lingkungan (BL) yang tidak tepat sasaran. ‘’Kita minta BL, ini dikembalikan ke ruhnya sesuai dengan aturan yang tertuang dalam peraturan Walikota (Perwal) tahun 2009. BL diutamakan bagi siswa yang ada di lingkaran sekolah setempat,’’ ucapnya, Jumat kemarin (15/7).
Jalur BL, ini menjadi sorotan bahkan di sekolah favorit jadi tujuan serta titipan para pejabat seperti, SMAN 1 Mataram. Orangtua siswa melakukan protes ke sekolah karena pengumuman yang tidak transparan dan sempat ditunda. Selain itu, banyak titipan para pejabat Kota Mataram yang telah diloloskan.
Terkait hal itu, Herman akan meminta kejelasan pada DIkpora Kota Mataram terkait mekanisme. Karena selama ini, BL harus mengutamakan siswa serta tidak ada unsur pembayaran. Sepertiu tahun-tahun sebekulmnya. ‘’Kita minta masyarakat juga turut mengawasi serta melaporkan dugaan pungli,’’ ucapnya.
Seperti tahun lalu, banyak temuan BL ditarik biaya oleh sekolah dengan alasan pembayaran seragam serta pembelian bangku sekolah. Harga bervariasi sampai Rp 1 sampai 2 juta rupiah untuk tingkat SMP. Sedangkan SMA/SMK sampai Rp 4-6 juta. ‘’Kita harapkan pendidikan, betul-betul memperhatikan kondisi masyarakat,’’ pungkasnya. (dir)