Warga Karang Pule Bentrok dengan Mahasiswa

BENTROK: Warga dan kelompok mahasiswa di Kelurahan Karang Pule, Sekarbela, Kota Mataram terlibat bentrok, Sabtu (2/10). (IST/RADAR LOMBOK)

MATARAM–Warga dan kelompok mahasiswa di Kelurahan Karang Pule, Sekarbela, Kota Mataram terlibat bentrok, Sabtu (2/10). Akibat bentrokan tersebut, sejumlah warga mengalami luka-luka.

Bentrokan ini dipicu karena adanya kesalahpahaman antara warga dan kelompok mahasiswa. Bermula ketika ada salah seorang mahasiswa asal Bima yang kehilangan laptop di kosnya.

Atas kejadian tersebut si mahasiswa kemudian mengeluarkan kata-kata yang membuat penjaga kos dan warga sekitar tersinggung dan terjadi keributan.

Detik-detik saat bentrokan terjadi antara warga dan kelompok mahasiswa ini sempat direkam warga menggunakan ponsel. Dalam video itu terlihat warga dan sejumlah mahasiswa saling kejar dan serang. Bahkan ada juga yang sampai melempar batu hingga mengakibatkan luka. Namun beruntung kejadian ini tidak meluas. Sebab polisi segera datang ke lokasi dan membubarkan kedua kelompok.

Beberapa orang kemudian dari kedua belah pihak dipanggil  ke Polsek Ampenan untuk dilakukan mediasi. “Kami sudah mediasikan antara kedua belah pihak dengan pertimbangan yang baik. Mengingat kedua belah pihak tinggal di tempat yang sama yang setiap harinya bertemu,” kata Kasat Reskrim Polresta Mataram Kompol Kadek Adi Budi Astawa didampingi Kapolsek Ampenan, AKP Ricky Zuhanda.

Baca Juga :  Enam Pelaku Narkoba Asal Gomong Ditangkap

Saat mediasi kata Kadek Adi, kedua belah pihak menyadari kesalahannya masing-masing dan akhirnya sepakat untuk berdamai. Terhadap beberapa orang yang mengalami luka-luka sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk mendapatkan perawatan medis. “Jadi semua sepakat untuk menyelesaikan permasalahan ini dengan kepala dingin dan memilih berdamai. Jadi kami harapkan tidak terjadi permasalahan yang berkelanjutan,” ujarnya.

Kadek Adi menegaskan bahwa terkait adanya mahasiswa yang kehilangan laptop itu akan ditangani Polsek Ampenan. Nantinya akan dilakukan upaya  penyelidikan guna mengungkap pelaku. “Polsek Ampenan dalam hal ini sangat mengatensi kejadian tersebut. Kita pun berharap pelakunya segera terungkap agar kita bisa amankan,” jelasnya.

Baca Juga :  Gelapkan Rp 1,1 Miliar Uang Perusahaan, Sales SNS Ditangkap

Perwakilan dari kelompok mahasiswa yaitu Hapiz mengatakan bahwa permasalahan ini sudah selesai. Ia pun meminta kepada rekan-rekannya tidak terpancing oleh adanya hoaks di media sosial. “Kepada teman-teman Bima yang tinggal di Mataram, saya mohon jangan ada lagi yang menyebarkan isu hoaks yang dapat memicu keributan. Sebab kami sudah sepakat untuk berdamai,” ujarnya.

Hal senada juga diucapkan oleh perwakilan warga yaitu Zul.  “Tolong hentikan sebar berita hoaks. Semuanya sudah klir. Kami berharap semua mahasiswa Bima  yang tinggal di Mataram merasa damai begitu juga warga sekitar. Harus sama-sama merasa damai,” ujarnya. (der)

Komentar Anda