500 Ulama Dunia akan ke Lombok

Ilustrasi Ulama
Ilustrasi Ulama

MATARAM – Provinsi NTB bakal menjadi tuan rumah konferensi ulama internasional untuk kali kedua setelah digelar pada tahun lalu. Dipastikan, Islamic Center (IC) NTB di Kota Mataram akan dipilih menjadi lokasi konferensi ulama internasional yang akan digelar 26-29 Juli 2018 itu.

Ketua Panitia Konferensi Ulama Internasional Fauzan Zakaria menyampaikan, sebanyak 500 alim ulama dari dalam dan luar negeri akan hadir pada kegiatan itu. “Dari 32 negara yang kita diundang, sebanyak 21 negara seperti Mesir, Libya, Maroko, Irak, Suriah, Lebanon, Yaman, Malaysia, Thailand, Singapura, Tunisia, Aljazair, Nigeria, India, Pakistan, Rusia, Ukraina, hingga Brunei Darussalam sudah memastikan diri akan hadir,” terangnya saat berada di Kantor Gubernur NTB, Selasa (24/7).

Baca Juga :  TGB Serukan Umat Islam Siaga Bela Ulama

BACA JUGA: Ulama Dunia Puji NTB

Menurut Fauzan, Grand Mufti Mesir Syeikh Syauqi Ibrahim Allam dan Rektor Universitas Al Azhar Al Mahrashawi akan menghadiri konferensi ini. Tak hanya itu, Presiden Joko Widodo sudah pula dikirimkan surat undangan terkait kegiatan tersebut.

Tokoh Islam dari Indonesia yang sudah terkonfirmasi hadir, di antaranya Din Syamsuddin dan Mahfud MD. Sedangkan untuk Presiden, masih menunggu informasi dari Kantor Sekretaris Kabinet. Konferensi kali ini kelanjutan dari kegiatan yang sama pada tahun lalu. Tujuannya, untuk menggali serta mengembangkan nilai-nilai Islam yang moderat, toleran, ramah, dan damai. “Seperti tercermin dalam wasathiyyah Islam dalam upaya menanggulangi ekstremisme dan radikalisme beragama,” ucapnya.

Baca Juga :  Ulama Dunia Puji NTB

Fauzan menjelaskan, sejumlah topik akan dibahas. Misalnya ahlussunah wal jamaah, urgensi persatuan, moderasi Islam dalam pemikiran teologi, moderasi Islam dalam pemikiran politik, moderasi Islam dalam pemikiran tasawuf, moderasi Islam dalam pemikiran hukum Islam, serta masalah-masalah kontemporer dalam perspektif moderasi Islam akan dibahas pada konferensi itu.

Konferensi ini terlaksana atas kerja sama antara Pemerintah Provinsi NTB dengan Forum Komunikasi Alumni Timur Tengah NTB, dan Organisasi Ikatan Alumni Al Azhar Cabang Indonesia. “Nanti ada rekomendasi yang akan kita susun. Kita sih ingin agar NTB menjadi laboratorium pusat pengembangan nilai toleransi,” tutupnya. (zwr)

Komentar Anda