2. 014 UMKM Lotim Tersentuh Program Lotim Berkembang

SASAR : Program Lotim Berkembang telah menyasar ribuan pelaku UMKM di Lombok Timur. (Dok/Radar Lombok )

SELONG – Sebanyak 2.014 warga Lombok Timur tersentuh  program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Lombok Timur berantas rentenir melalui kredit tanpa bunga (Lotim Berkembang) untuk pelaku Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) di tahun 2023. Program yang digagas pemerintahan Bupati dan Wakil Bupati Sukiman- Rumaksi dipastikan akan tetap terus berlanjut di masa pemerintahan penjabat bupati (Pj) bupati yang sekarang.

Kabid Pemberdayaan UMKM Dinas Koperasi Lombok Timur Hirsan mengatakan Lotim berkembang ini merupakan program unggulan Pemkab Lombok Timur untuk  mengatasi permasalah rentenir.Karenanya program ini akan terus berlanjut.” Di tahun 2023 ini,  jumlah UMKM yang telah mengakses pinjaman KUR melalui program Lotim Berkembang ini sebanyak 2.014 UMKM dengan total pinjaman sebesar Rp 18,4 miliar lebih. Sementara jumlah total subsidi bunga yang dibayarkan ke PT Pegadaian sebesar Rp 552 juta lebih,” bebernya.

Ia menambahkan, keberadaan program Lotim Berkembang untuk pelaku UMKM disambut positif oleh masyarakat. Hal tersebut dibuktikan dengan jatah pinjaman KUR yang disalurkan melalui Pegadaian telah habis. Besaran subsidi  bunga yang dikenakan ke para pelaku UMKM sangat kecil bahkan menurun.” Penurunan suku bunga dari enam persen menjadi tiga persen. Sehingga jumlah UMKM yang disisir tahun ini lebih banyak. Perjanjian kerja sama antara Pemkab Lombok Timur dengan PT Pegadaian terkait penyelenggaraan program ini, telah berakhir pada awal bulan Oktober ini. Kerja sama dengan Pegadaian kembali akan diperpanjang. Terlebih lagi Pemkab Lombok Timur memiliki  kewajiban untuk membayarkan subsidi bunga sampai dengan satu tahun berjalan,” jelasnya.

Baca Juga :  Subsidi untuk ‘Lotim Berkembang’ Capai Rp 6 Miliar

Besaran Kalau KUR yang diakses dari Lotim Berkembang itu kisaran Rp 1 juta- Rp10 juta, sementara untuk KUR Mikro ini diberikan kepada UMKM dengan jumlah Rp 10 juta sampai Rp 20 juta. Meski jatah  PT Pegadaian untuk KUR Syariah ini sudah habis, namun pihak Pegadaian telah menawarkan KUR Mikro kepada Pemkab Lombok Timur. Tapi bedanya KUR ini tidak memiliki subsidi bunga dengan jumlah yang lebih besar dari pada KUR Syariah yang diakses melalui program Lotim  Berkembang.” UMKM yang mengakses bantuan modal dari Lotim berkembang ini terus dilakukan pendampingan dan pemantauan oleh petugas lapangan Diskop Lotim. Para UMKM tersebut sejauh ini sudah berkembang dan maju. Dan tidak ada pinjaman dari UMKM ini yang macet untuk membayarkan pinjamannya,” tutupnya.

Baca Juga :  Stok Oksigen di RSUD Selong Menipis

Sementara itu Kepala Pegadaian Cabang Selong Ida Bagus Nyoman Widiarta menyampaikan bahwa minat warga Lotim mengakses KUR melalui program Lotim Berkembang sangat tinggi. Pada tahun 2022 lalu selama kurun waktu tiga bulan saja jumlah nasabah yang mengakses KUR Lotim Berkembang ini sebanyak 614 orang dengan total jumlah pinjamannya mencapai Rp 5,5 miliar lebih.”Sedangkan pada tahun 2023, terhitung sampai bulan Juli sebanyak 2014 debitur atau dengan nilai uang Rp 18,4 miliar. Total subsidi dari Pemda Lotim sebesar Rp 500 juta namun yang baru ditagih hanya 96 juta,” ungkapnya.

Diakui, pembayaran kembali dari para nasabah ini dinilai cukup lancar atau kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) sangat rendah. Dalam memilih nasabah pihak Pegadaian  cukup ketat. Dimana Pegadaian melakukan pemantauan melalui BI Checking. Para debitur yang dipilih dipastikan harus bebas dari pinjaman di bank lainnya.(lie)

Komentar Anda