1500 KK Terdampak Banjir, Delapan Rumah Rusak

banjirloteng
RUSAK: Rumah warga yang rusak di Dusun Pemondah dan Dusun Pesaut Desa Sengkerang Kecamatan Praya Timur akibat diterjang banjir, Kamis malam lalu (28/5)

PRAYA — Belum selesai masalah virus corona, kini Pemda Lombok Tengah harus berjibaku dalam menghadapi banjir yang melanda daerah tersebut. Pasalnya, ada sekitar 1.500 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak di tiga kecamatan akibat banjir yang menerjang wilayah tesebut, Kamis malam lalu (28/5).

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Tengah, Murdi menegaskan, memperhatikan hasil assesment awal Team Reaksi Cepat (TRC) dan atau petugas lapangan BPBD Lombok Tengah, terhadap kejadian bencana banjir. Bahwa memang pada Kamis (28/5) semenjak pukul 15.20 Wita, dalam wilayah Lombok Tengah telah menyebabkan bencana banjir semenjak pukul 19.00 Wita di beberapa titik lokasi.

“Di Kecamatan Praya Timur, meliputi Desa Semoyang, Desa Ganti dua Dusun, Desa Sengkerang 7 Dusun, Desa Landah 8 Dusun, dan Desa Mujur. Sementara di Kecamatan Praya Tengah, meliputi wilayah Desa Persiapan Lelong dan Kecamatan Praya Barat Daya, meliputi wilayah Desa Ranggata,” terang Kepala BPBD Lombok Tengah, Murdi, Sabtu (31/4).

Murdi menegaskan, kejadian bencana banjir ini disebabkan oleh luapan air parit atau sungai yang mengalami penyempitan dan sedimentasi alur parit atau sungai yang melintasi pemukiman warga, serta penumpukan sampah pada alur sungai atau parit.

“Air terpantau mulai surut semenjak pukul 22.30 Wita, setelah intensitas hujan mulai rendah dan membuka dua pintu saluran irigasi guna mengalihan aliran air,” terangnya.

Ia menegaskan, akibat dari banjir tersebut membuat tergenangnya rumah warga kurang lebih mencapai 1.500 kepala keluarga (KK), rusaknya 8 unit rumah warga. Dimana sampai dengan saat ini pihak BPBD masih belum bisa menentukan nilai kerugian akibat banjir tersebut. “Nilai kerugian materil masih dalam proses pendataan,”terangnya.

Murdi menegaskan setelah menerima laporan adanya banjir, petugas menerjunkan lima regu TRC BPBD Lombok Tengah guna melakukan assessment awal dan pemberian bantuan kedaruratan. Serta melakukan koordinasi dengan stakeholder terkait diantaranya, BPBD Provinsi NTB, Basarnas Mataram, Dinas PUPR Lombok Tengah, Dinas Sosial, Pemerintah Kecamatan beserta Koramil dan Mapolsek, serta pemerintah desa setempat.

“Kita menyalurkan kebutuhan mendesak diantaranya selimut, terpal, makanan siap saji, dan air minum. Kita juga menghimbau warga untuk menghindari area berbahaya dan mencari tempat perlindungan yang lebih aman. Terutama warga lansia, perempuan, anak-anak, dan kelompok warga rentan lainnya,” ujarnya.

Ia menegaskan, bahwa kebutuhan mendesak yang dibutuhkan oleh masyarakat yang menjadi korban banjir diantaranya sembako, tenda pengungsian, pakaian layak pakai, obat-obatan, bahan bangunan, pendataan dampak dan kerugian berbasis by name by address dan normalisasi aliran parit atau sungai.

“Kondisi terkini setelah air surut, masyarakat terutama warga laki-laki dewasa mulai kembali ke rumah masing-masing untuk memantau dan memeriksa kerugian materil. Sementara warga rentan seperti perempuan, lansia, dan anak-anak masih berlindung pada tempat-tempat yang aman disekitar lokasi bencana,” katanya.

Lebih jauh disampaikan, stakeholeder terkait diantaranya BPBD Provinsi NTB, BPBD Lombok Tengah, Basarnas, Tagana Dinas Sosial, unsur Pemerintah Kecamatan beserta TNI, Polri, dan pemerintah desa setempat masih berjaga-jaga memantau perkembangan situasi dan memberikan pertolongan pertama kepada warga terdampak.

“Kita langsung turun untuk memantau kondisi dan menyalurkan bantuan terhadap warga yang terdampak,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Sengkerang Kecamatan Praya Timur, Lalu Awaluddin, mengatakan bahwa warga terdampak banjir sudah kembali ke rumah masing- masing. Warga juga sudah melakukan gotong royong untuk membersihkan irigasi yang membuat terjadinya banjir tersebut.

” Alhamdllah tadi kita adakan gotong royong bersihkan sungai dan lorong jalan yang terdampak banjir dan sudah tidak mengungsi. Tinggal bersihkan lingkungan aja, ada beberapa rumah memang ambruk dalam pendataan kami, sekitar enam rumah di lima Dusun dan rumah itu sebelum banjir memang tidak layak huni, ” ungkap Lalu Awaluddin.

Ia menambahkan, semenjak terjadinya banjir tersebut, semua pihak terkait langsung turun memberikan bantuan berupa sembako terhadap warga yang terdampak.

“Alhamdllah bantuan baik dari Provinsi NTB dan Pemda sudah sampai dan dari berbagai kalangan juga sudah kami terima,” ujarnya. (met)

Komentar Anda