12 Ribu Data Penerima Bantuan RTG Masih Divalidasi

RTG
BANGUN: Penerima bantuan rumah rusak berat di Desa Santong, Kecamatan Kayangan tengah membangun RTG tipe rumah instan sederhana sehat (RISHA), Minggu (28/7). (HERY MAHARDIKA/RADAR LOMBOK)

TANJUNG — Tahap rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa di Kabupaten Lombok Utara (KLU) menujukkan progres yang relatif baik untuk rumah rusak berat. Sudah banyak kelompok masyarakat (pokmas) mulai membangun rumah tahan gempa (RTG) sesuai tipe yang diinginkan.

Kendati begitu, dari total 70 an ribu rumah yang rusak, masih ada sekitar 12 ribuan data yang belum kunjung dicairkan bantuannya. Itu dominan untuk korban yang rumahnya rusak ringan dan sedang. “Untuk kriteria rusak sedang dan ringan banyak di SK ke 21 sampai 26. Nanti akan bersamaan pencairan pada tahap terakhir ini sebelum tanggal 25 Agustus,” ujar Kepala Pelaksanan BPBD KLU Muhadi kepada Radar Lombok, Senin (29/7).

Baca Juga :  Pondasi RTG Bermasalah, Aplikator Diprotes

Seperti diketaui, batas pencairan bantuan stimulan pembangunan RTG ditetapkan sampai 25 Agustus. Rumah rusak ringan menerima Rp 10 juta, rusak sedang Rp 25 juta, dan rumah rusak berat Rp 50 juta.

Pemerintah pusat lanjutnya, memang lebih memprioritaskan yang rusak berat dulu ditangani, karena rumah mereka hancur tak bisa ditinggali. Belakangan juga, pusat meminta dilakukan validasi 32 ribuan data penerima. Kini hanya tersisa 12 ribuan yang belum klir. “Inilah yang kami sedang validasi. Jadi, kami targetkan sebelum tanggal 25 Agustus sudah tuntas,” ucapnya.

Baca Juga :  Pasca Pasukan Zeni TNI Ditarik, Penuntasan Rehab Rekon Terus Digenjot

Cepat atau lambannya pencairan untuk 12 ribuan penerima itu tergantung dari validasi. Oleh karenanya, para kadus dipanggil secara bergiliran untuk dimintai kepastian data secara langsung di hadapan Tim Validasi BPBD. “Kalau sudah klir. Kami plenokan secara lengkap. Nanti akan kami ekspos di hadapan BPKP dan Inspektorat di BNPB,” terangnya. (flo)

Komentar Anda