MATARAM-Dinas Kesehatan Kota Mataram masih was-was dengan perkembangan kasus demam berdarah (DBD) di kota ini yang sudah menelan 5 korban jiwa sejak lima bulan terakhir.
Dari catatan yang ada, wabah demam berdarah mulai menururun. Penurunan jumlah temuan dalam satu minggu bisa mencapai belasan kasus. Namun kalau dijumlahkan totalnya 515 kasus, bertambah dari jumlah yang sebelumnya hanya 412 kasus.” Secara jumlah bertambah, tapi dalam siklus perminggunya turun,” terang Usman Hadi Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram kemarin.
Kondisi cuaca di Kota Mataram yang belum menentu membuat pihak dinas masih merasa was-was.” Kami masih was-was karena cuaca belum stabil,” terangnya.
Dari laporan yang disampaikan petugas lapangan, meski saat ini jumlah kasus DBD mengalami penurunan, tetapi penyebarannya sudah merata masuk ke semua kecamatan hingga kelurahan. Jika beberapa minggu lalu dari 50 kelurahan masih ada tiga kelurahan yang masih katagori putih atau tidak ada temuan DBD, tetapi saat ini kelurahan itu sudah terdampak. Dan sisanya hanya dua kelurahan yang belum terpapar BD.
Kegiatan yang masih aktif dilakukan Dikes adalah PSN dan fogging di semua wilayah yang ada di Kota Mataram, terutama di kawasan pendidikan. Sebab dari data yang diterima juga, para penderita kebanyakan di luar rumah dan lingkungan tempat tinggal.
Selain itu, pihaknya juga menekankan masyarakat rajin melakukan PSN dan melaksanakan 3M plus karena wabah penyakit ini belum bisa dipastikan apakah sudah tidak ada lagi atau hilang. Karena nyamuk-nyamuk pembawa virus masih mungkin ada karena kondisi cuaca yang belum menentu.(ami)
