27 Warga NTB Meninggal Karena DBD

MATARAM – Ancaman Demam Berdarah Dengue (DBD) sudah tidak ada lagi di 9 Kabupaten/Kota terkecuali Kota Mataram.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, Khairul Anwar mengungkapkan kasus baru ditemukan hanya di Kota Mataram saja. Sementara jumlah kasus di kabupaten/kota lainnya sudah stagnan.

Data per tanggal 23 September 2016, sebanyak 27 warga NTB dinyatakan telah meninggal dunia karena DBD.  "Dari 2.657 kasus yang kita temukan, sudah ada 27 orang meninggal dunia," ungkapnya kepada Radar Lombok Minggu kemarin (25/9).

Sebanyak 27 orang yang meninggal dunia itu terbanyak di Kabupaten Lombok Timur yaitu 9 orang, kemudian Kota Mataram 8 orang, Kota Bima 4 orang, Lombok Barat 3 orang, Sumbawa 2 orang dan Lombok Tengah 1 orang. Untuk Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Lombok Utara, Bima dan Dompu tidak ada ditemukan orang meninggal dunia karena DBD.

Dikatakan,  kewaspadaan harus tetap ditingkatkan, terlebih lagi saat ini hujan kembali sering turun.  “Sebenarnya mau hujan atau tidak, waspada itu penting. Jangan sampai terkena DBD intinya," ujar Khairul.

Kasus DBD tahun ini meningkat tajam. Sepanjang tahun 2015 lalu jumlah kasus DBD hanya 1.273 dan yang meninggal 3 orang. Namun tahun ini, baru bulan September namun kasus DBD sudah mencapai 2.657 kasus dan 27 orang dinyatakan meninggal dunia akibat DBD.

Baca Juga :  Cegah DBD, Puskesmas Sakra Gelar Aksi Bersih

Iklim tahun ini menjadi penyebab utama karena La Nina. La Nina merupakan fenomena mendinginnya suhu muka laut di Samudra Pasifik area khatulistiwa, sehingga suplai uap air terus bertambah. “Di Kota Mataram ada empat kasus baru yang kita temukan,” katanya.Penanganan DBD harus juga dilakukan koordinasi antar Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Misalnya seperti Dinas Pekerjaan Umum (PU) bisa turut membantu Dinas Kesehatan. Masalah DBD bukan hanya tanggungjawab Dikes, mengingat salah satu penyebab DBD tidak bagusnya drainase di NTB.

Tidak lupa pula kesadaran sangat penting, apabila ada masyarakat yang terkena demam sebaiknya agar lansung melakukan pemeriksaan ke dokter. Jangan sampai terlambat, atau malah dibawa ke dukun. Demam Berdarah Dengue (DBD) tentunya penangannya tidak maksimal jika dibawa ke dukun karena ini menyangkut virus.

Wakil Gubernur NTB H Muhammad Amin terkejut dengan banyaknya warga NTB yang meninggal dunia akibat Demam Berdarah Dengue (DBD). Terlebih lagi jumlahnya sudah mencapai puluhan korban.

Baca Juga :  Mei, DBD Capai 1.939 Kasus

Untuk menghadapi realita tersebut, dirinya berjanji akan menggunakan kekuatan penuh. Tidak boleh lagi ada warga NTB yang meninggal dunia karena penyakit tersebut. "Ini sangat banyak korbannya, kita harus gunakan kekuatan penuh kalau gitu," ucapnya.

Menurutnya, NTB saat ini sudah bisa dikatakan darurat DBD. Bagaimana tidak, korban meninggal dunia akibat DBD terus berjatuhan. Meskipun saat ini jumlah kasus DBD sudah stagnan di 9 Kabupaten/Kota, tetapi antisipasi harus tetap dilakukan. Apalagi kini hujan kembali sering turun di banyak wilayah.

Bertambahnya jumlah kasus dan korban terjadi begitu cepat. Pada tanggal 19 Mei, ditemukan 1.939 kasus dengan korban meninggal dunia 19 orang. Kemudian tanggal 1 Juni bertambah menjadi 2.064 kasus dan 22 orang meninggal dunia. Kini per 23 September korban meninggal dunia sudah mencapai 27 orang.  "Saya minta kepada SKPD yang lain ikut membantu, koordinasi harus kita tingkatkan," kata Wagub. (zwr)

Komentar Anda