MATARAM – Kepala Bidang Pembinaan SMA Dinas Dikbud Provinsi NTB Muhammad Hidlir mengaku jika seluruh siswa yang mewakili NTB pada ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) Tingkat Nasional untuk semua mata pelajaran tidak ada satupun lolos masuk semua final atau nominasi, yang berlangsung tanggal 27 Agustus – 2 September 2023.
“Peserta OSN Tingkat Nasional asal NTB tidak ada satupun siswa yang lolos,” ungkap Hidlir, kemarin.
Hidlir menyebut jika penyebab siswa asal NTB tidak bisa bersaing di OSN Tingkat Nasional, karena lemah pada soal praktik dan belum mampu dikerjakan dengan baik.
“Kalau dari sisi teori wakil kita tidak kalah dengan Provinsi lain namun dari sisi praktik masih pada kebingungan,” ucapnya.
Ia menuturkan bahwa penyebab siswa NTB gagal di OSN Tingkat Nasional, karena soal-soal yang ada praktiknya. Misalnya jika orang melihat bahan, barang yang akan digunakan untuk praktik itu langsung kerja, namun berbeda jika wakil NTB mereka melihat dulu dan memikirkan.
“Siswa kita itu mikir dulu, jadi keduluan habis waktunya untuk mikir. Setelah dia tahu baru mulai dan belum selesai waktu sudah habis,” bebernya.
Menurutnya, bukan tidak bisa praktiknya, tapi lebih kepada siswa asal NTB kurang trampil manajemen waktu. Karena itu, pihaknya menyarankan kepada semua sekolah agar diproritaskan praktik. Kalau tidak diprioritaskan paling tidak antara teori dan praktik diseimbangkan, sehingga siswa menjadi terampil.
“Ini semua yang saya bicarakan adalah pengakuan dari siswa mewakili OSN Tingkat Nasional,” ujarnya.
Hidlir mengakui jika pengalaman ini menjadi menjadi pelajaran penting yang harus dibenahi oleh setiap sekolah. Sebab jika bicara teori wakil NTB di ajang OSN Tingkat Nasional tidak kalah dengan Provinsi lain. “Ini harus menjadi bahan evaluasi bersama,” tegasnya.
Sejumlah siswa yang menjadi wakil NTB pada ajang OSN Tingkat Nasional, diantaranya, SMAN 1 Selong atas nama Muhammad Ahmad Firdaus di bidang Astronomi, MAN IC Lotim Baiq Tania Obela bidang Ekonomi. Selanjutnya dari SMAN 1 Selong, Iga Leilani Azala bidang Geografi. SMAN 1 Mataram atas nama Putu Arya Wibawa mapel Biologi, Daffa Rabbani, mapel Fisika, Bunga Dwi Kartika Sasangko, Mapel Kebumian dan Syah Reyza mapel Kimia. Selanjutnya, Yazid Aqila Haikal dari MAN 2 Mataram di mapel Informatika komputer dan Karim Jerwin setiawan Gutom dari SMAN 2 Mataram di mapel Matematika.
“Selama OSN Tingkat Nasional kita tidak pernah dapat medali, karena pembinaannya selama ini orientasinya hanya ke teori. Makanya, kedepan kita akan menyeimbangkan teori dan praktik,” tutupnya. (adi)