515 Pendaftar Jalur Prestasi Gagal Diterima di MAN 2 Mataram

Meci Karimah Kasipahu (ABDI ZAELANI/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Tercatat ada 666 calon peserta didik baru (PPDB) yang mendaftar Jalur khusus/jalur Prestasi Tahun Pelajaran 2023/2024 di MAN 2 Mataram. Dari jumlah tersebut, setelah panitia PPDB melakukan seleksi ketat akhirnya berhasil diterima 151 peserta.

Hal itu, sesuai jadwal kegiatan PPDB jalur prestasi mulai dari pendaftran online tanggal 6-8 Maret 2023, verifikasi berkas dan uji kelayakan bidang tahfiz tanggal 9-10 Maret 2023, pengumuman kelulusan tanggal 13 Maret dan daftar ulang tanggal 16-18 Maret.

‘’Kita sudah umumkan, dari 666 peserta yang mendaftar ada 151 diterima khusus jalur prestasi tahun ini,’’ kata Ketua Panitia PPDB MAN 2 Mataram, Meci Karimah Kasipahu kepada Radar Lombok, Kamis (16/3).

Baca Juga :  Kirim Puluhan Siswa, NTB Nihil Medali LKS SMK 2023

Disebutkan, dari 666 yang mendaftar tersebut ada 515 yang gagal melanjutkan di MAN 2 Mataram khususnya jalur prestasi. Namun, masih ada kesempatan nanti di jalur reguler bersamaan dengan PPDB yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB.

Untuk diketahui, bahwa 151 yang lulus tersebut terdari dari jalur prestasi Akademik dengan kuota 122 peserta sedangkan jalur prestasi non Akademik sebanyak 29 peserta.

Sementara itu, Kepala MAN 2 Mataram, H Lalu Syauki MS mengucapkan selamat kepada 151 peserta didik jalur prestasi akademik maupun non akademik.

‘’Sebanyak 151 peserta yang lulus ini melalui proses sangat ketat,” katanya.

Baca Juga :  Dikbud Lotim Gagas Program gerakan Kelas Sehat

Menurutnya, madrasah hari ini telah membuktikan diri, bahwa animo masyarakat yang menyekolahkan anakanya di madrsah sangat luar biasa. Terbukti, dari jumlah yang daftar saat ini.

Selain itu, bahwa menuntut ilmu di madrasah bukan hanya memberikan dan melaksanakan layanan pendidikan formal, tetapi juga menfasilitasi atau memberikan wadah bagi siswa dalam mengembangkan minat dan bakatnya masing-masing.

“Madrasah berupaya memberikan pelayanan terbaik dalam pendidikan kepada siswa tanpa membedakan latar belakang sosial budaya, karena mereka generasi penerus bangsa yang memiliki hak yang sama dalam pendidikan,” ujarnya. (adi)

Komentar Anda