
GIRI MENANG – Dinas Pariwisata Lombok Barat menggelar Festival Pesona Senggigi. Kalangan DPRD Lobar menyoroti pelaksanaan festival yang tidak sama dengan tahun-tahun sebelumnya dimana pelaksanaan tahun ini lebih privat dan hanya menguntungkan hotel tertentu. Festival diharapkan sebagai sarana hiburan masyarakat. Karena festival menggunakan anggaran daerah, maka warga harus punya akses yang luas menyaksikan menu festival.
Belum lama ini Dinas Pariwisata menggelar loma tari kreasi dan lagu daerah sebagai salah satu menu festival di Hotel Aruna Senggigi. Untuk masuk hotel, ada tiket masuk sebesar Rp 150 per orang. Sebelumnya juga ada hiburan digelar di Hotel Jayakarta, Hotel Kila dan Holiday Resort.“ Namanya festival itu digelar terbuka, di tempat publik,” kata Indra Jaya Usman, anggota DPRD Lobar, Selasa (26/10).
Sebelum-sebelumnya, kata politisi Demokrat ini, Festival Senggigi yang kini berganti nama menjadi Festival Pesona Senggigi tidak pernah membebankan kontribusi apapun kepada warga sebagai penonton. Malah dengan digelarnya festival bisa menjadi lahan baru bagi warga untuk untuk berjualan dan lain-lain.
Mengenai keterlibatan pihak swasta, Indra mengatakan bahwa biasanya pihak swasta hanya sebatas sebagai sponsor. “Biasanya selalu seperti itu, seperti pelaksanaan festival yang sudah-sudah seperti festival Jazz yang dulu diadakan di Pantai Kerandangan, itu bersifat terbuka dan masyarakat antusias,” paparnya.
Kalau alasannya pandemi, pemerintah daerah tetap bisa menggunakan melaksanakan dengan syarat Prokes ketat. “ Ini kan menguntungkan beberapa hotel besar tempat pelaksaan event,” ungkapnya.
Ketua Komisi II DPRD Lobar, Tantowi Anshori, juga menyayangkan tidak adanya komunikasi Dinas Pariwisata dengan komisi II. “Saya lagi silent dulu untuk Dispar. Karena tidak pernah ada kooordinasi, apalagi undangan terkait pelaksanaan Festival Pesona Senggigi,” jawabnya.
Menanggapi sorotan ini, Kepala Dinas Pariwisata Lobar, H. Saeful Ahkam, menjelaskan dinas memiliki skema pelaksanaan festival dalam rangka membantu menggerakkan ekonomi. Untuk hotel dibantu dengan event untuk mendorong staycation. “Kami ada skema untuk event. Di samping itu, situasi Covid-19 harus dipertimbangkan sehingga pola kegiatan menyesuaikan,” ungkapnya yang dihubungi terpisah.
Tujuan utamanya adalah pemulihan ekonomi.” Tujuan utama seluruh kegiatan kita adalah staycation dan pemulihan ekonomi,” jelasnya.
Event, katanya, tidak hanya indoor, tapi juga outdoor untuk warga secara umum. Dinas sudah siapkan pada tanggal 18, 19, 20 November mendatang.(ami)